Presiden Macron Berikan Kondom Gratis ke Warga Prancis Berusia 18-25 Tahun

10 Desember 2022 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan setibanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan setibanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan warganya yang berusia 18-25 tahun dapat memperoleh kondom secara gratis.
ADVERTISEMENT
Kebijakan yang diumumkan Macron pada Kamis (8/10) ini dilakukan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan Penyakit Menular Seksual (PMS).
Kondom dapat diperoleh secara gratis di apotek per 1 Januari 2023 mendatang. Kebijakan ini diumumkan oleh Macron dalam acara debat kesehatan dengan kaum anak muda di Fontaine-le-Comte.
"Ini adalah revolusi kecil di bidang kontrasepsi," kata Macron dikutip oleh The Guardian.
Prancis telah memasukkan kondom sebagai alat kontrasepsi yang ditanggung sistem kesehatan nasional jika diresepkan dokter atau bidan dalam rangka mencegah penyebaran AIDS atau penyakit menular seksual lainnya. Maka dalam hal ini, warga Prancis berhak mendapatkan uang ganti pembelian tiap kondom dari negara.
Pada awal tahun ini, Prancis menawarkan pil kontrasepsi kepada perempuan berusia di bawah 25 tahun. Kebijakan tersebut bertujuan agar perempuan usia subur tidak berhenti menggunakan kontrasepsi hanya karena tidak mampu.
ADVERTISEMENT
Otoritas kesehatan memperkirakan bahwa tingkat PMS meningkat sekitar 30 persen pada tahun 2020 dan 2021 di Prancis. Data ini diperparah dengan minimnya pendidikan seksual di negara tersebut.
"Mengenai pendidikan seksual secara keseluruhan, kami tidak terlalu pandai dalam hal ini. Kenyataannya sangat, sangat berbeda dari teori. Ini adalah area di mana kami perlu mendidik guru kami dengan lebih baik," pungkas Macron.