Presiden Minta Kabinetnya Mundur, Kolombia Jatuh dalam Krisis Pemerintahan

10 Februari 2025 11:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gustavo Petro memberi isyarat kepada para pendukung saat ia merayakan setelah terpilih sebagai walikota baru Bogota, pada 30 Oktober 2011, di Bogota, Kolombia. Foto: GUILLERMO LEGARIA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gustavo Petro memberi isyarat kepada para pendukung saat ia merayakan setelah terpilih sebagai walikota baru Bogota, pada 30 Oktober 2011, di Bogota, Kolombia. Foto: GUILLERMO LEGARIA / AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Minggu (9/2) meminta menteri-menteri dan pejabat senior lainnya untuk mundur. Hal ini terjadi di tengah ketegangan pemerintah setelah dia mengecam timnya lewat siaran langsung televisi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Petro pada Selasa (4/2) mengecam anggota kabinetnya di depan umum selama 5 jam di TV pemerintah. Dalam penampilannya di TV pemerintah, dia mengatakan kinerja pemerintah buruk.
Dia menuduh sejumlah pejabat termasuk kementerian perdagangan, pendidikan, dan kesehatan terlambat dalam menyelesaikan proyek-proyek utama.
"Saya meminta menteri dan kepala departemen pemerintah untuk mundur," kata Petro dalam unggahannya di X.
"Akan ada sejumlah perubahan di kabinet untuk mencapai kepatuhan yang lebih baik terhadap program yang diperintahkan oleh rakyat," katanya lagi.
Per Minggu (9/2) malam, 3 menteri dan 2 pejabat senior telah mengajukan pengunduran diri.
Tidak lama setelah pengumuman Petro, menteri ketenagakerjaan Gloria Ramirez mengumumkan pengunduran diri lewat media sosial X.
"Politik harus berjalan tanpa sektarianisme dan tanpa ambiguitas," katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat kabinet minggu lalu, Menteri Lingkungan Susana Muhamad menjadi anggota kabinet kedua yang mengundurkan diri.
Sejumlah kementerian mengeluhkan kehadiran Armando Benedetti, salah satu ajudan terdekat Pedro dalam pertemuan yang menegangkan minggu lalu. Apalagi, Benedetti tengah diperiksa atas tuduhan pendanaan kampanye ilegal selama pemilihan presiden tahun 2022. Ia juga dituduh oleh mantan istrinya karena kasus KDRT.
Anggota kabinet juga menyatakan ketidaksetujuan atas penunjukan Laura Sarabia sebagai menteri luar negeri. Sarabia yang juga mantan kepala staf Petro itu terlibat dalam penyelidikan skandal korupsi besar dan kasus dugaan penyadapan ilegal terhadap pengasuhnya.
Sarabia diangkat di tengah krisis diplomatik saat Petro terlibat kebuntuan dengan Presiden AS Donald Trump terkait penerbangan deportasi migran.
Sehari setelah rapat kabinet, Menteri Kebudayaan Juan David Correa mengundurkan diri. Kepala badan negara DAPRE yang mengelola sejumlah besar dana negara, Jorge Rojas, juga mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT
Muhamad mengatakan kepada media Los Danieles bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri sangat sulit dan dimotivasi oleh keterlibatan Benedetti dalam memimpin negara.
Muhamad menjadi salah satu bintang di pemerintahan Petro saat itu ketika dia berusaha mengeklaim peran utama dalam diplomasi iklim global. Ia disebut-sebut menjadi salah satu kandidat pengganti Petro, Presiden Kolombia pertama dari kalangan kiri yang masa jabatannya akan habis pada 2026.