Presiden Nikaragua Sebut Gereja Katolik sebagai Diktator dan Pastor Pembunuh

29 September 2022 13:58 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Nikaragua Daniel Ortega. Foto: AFP/YAMIL LAGE
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Nikaragua Daniel Ortega. Foto: AFP/YAMIL LAGE
ADVERTISEMENT
Perselisihan Nikaragua dan Gereja Katolik Vatikan kian meruncing. Presiden Daniel Ortega kini mengejek institusi Gereja.
ADVERTISEMENT
Ortega menyebut, Gereja sebagai diktator sempurna. Ia beralasan kebijakan Gereja yang melarang pemilihan Paus secara langsung sebagai bukti perilaku otoriter.
"Di dalam Gereja semua dipaksakan. Ini adalah kediktatoran sempurna, ini tirani sempurna," ujar Ortega seperti dikutip dari AFP.
Ucapan teranyar Ortega terhadap institusi Gereja semakin membuat hubungan pemerintah dan institusi keagamaan tersebut itu memanas. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Nikaragua terus menerus menekan Gereja.
Ortega menuduh Gereja Katolik sebagai otak di balik protes antipemerintah yang dimulai sejak 2018.
Gerakan antipemerintah di negara Amerika Tengah itu meninggalkan duka mendalam. Sebab, ratusan nyawa melayang akibat kekerasan yang menjadi buntut aksi protes.
Ortega juga menuding Amerika Serikat mendukung oposisi yang mengincar kursi kekuasaan di Nikaragua. Ia bahkan meyakini Gereja terlibat di dalam upaya menggulingkan pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Pada pidato Rabu (28/9) waktu setempat, Ortega menyebut pastor di Gereja Katolik sebagai pembunuh dan perancang kudeta.
Awal bulan ini, Paus Fransiskus mencoba memperbaiki hubungan Gereja dan Pemerintah Nikaragua. Ia memastikan pihak Gereja siap berdialog demi mencegah kerusuhan di Nikaragua.
"Ada dialog dan kami akan berbicara dengan Pemerintah," ujar Paus.