Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Presiden Palestina Sebut AS Kaki Tangan Genosida Israel Usai Veto Resolusi Gaza
11 Desember 2023 13:39 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden Otoritas Palestina , Mahmoud Abbas, mengecam Amerika Serikat yang telah memveto resolusi di Dewan Keamanan PBB soal desakan gencatan senjata segera di Jalur Gaza baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Atas tindakan Washington, Abbas menggambarkannya sebagai kaki tangan Israel yang bertanggung jawab atas genosida terhadap belasan ribu warga Palestina di Jalur Gaza.
Dikutip dari Anadolu Agency, kecaman ini disampaikan Abbas sehari usai pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB digelar, pada Sabtu (9/12). Utusan AS untuk PBB, Robert A. Wood, kala itu menjadi satu-perwakilan dari lima negara pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB yang mengangkat tangan — menolak resolusi gencatan senjata.
"Presiden Abbas mengutuk penggunaan hak veto oleh AS di Dewan Keamanan, dan mencirikan sikap AS sebagai sikap agresif dan tidak bermoral, sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap semua nilai dan prinsip kemanusiaan," bunyi laporan media Palestina, Wafa.
Atas keputusan sekutu Israel itulah, Abbas kemudian meminta agar AS bertanggung jawab terhadap pertumpahan darah yang terjadi, di saat jumlah korban jiwa di Jalur Gaza sejak awal Oktober lalu telah melampaui angka 17 ribu orang — dan diperkirakan terus bertambah.
ADVERTISEMENT
"Presiden Abbas meminta AS bertanggung jawab atas pertumpahan darah anak-anak Palestina, perempuan, dan orang tua di Gaza di tangan pasukan penjajah, dan mengaitkan hal ini dengan dukungan memalukan AS terhadap pendudukan dan agresi brutal Israel terhadap rakyat Palestina," sambung laporan Wafa.
Lebih lanjut, Abbas memandang kini Israel telah menjadi kaki tangan Israel dan ikut bekerja sama menumpas etnis Palestina di Gaza.
"Palestina akan mengambil sikap tegas terhadap semua tindakan ini, menegaskan bahwa kebijakan AS membuatnya menjadi kaki tangan dalam kejahatan genosida, pembersihan etnis, dan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem," demikian diberitakan Wafa.
Adapun pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB menghasilkan dukungan dari 13 negara anggota — termasuk anggota permanen dan sementara. Sementara Inggris, yang menjadi anggota tetap DK PBB dan pemegang hak veto, memilih untuk abstain.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (8/12) menandai kedua kalinya AS menggunakan hak veto untuk menolak resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai krisis di Jalur Gaza. Insiden pertama terjadi pada November lalu, ketika AS memveto resolusi yang diusulkan Brasil untuk mengadakan gencatan senjata dan jeda kemanusiaan di daerah terkepung tersebut.
"Kebijakan Amerika terhadap Israel telah menjadi bahaya bagi dunia dan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional," kata Abbas.
Abbas kemudian menyerukan kepada dunia untuk segera mengambil tindakan guna mencegah konflik semakin meluas. "Presiden Palestina mendesak masyarakat internasional untuk mencari solusi untuk mengakhiri perang genosida Israel di wilayah Palestina yang diduduki, khususnya di Gaza, sebelum krisis berbahaya ini meningkat menjadi perang agama yang mengancam seluruh dunia," tutup laporan Wafa.
ADVERTISEMENT