Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Presiden Palestina: Yerusalem Tidak Dijual!
28 September 2018 15:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Palestina Mahmoud Abbas lewat pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) di New York menyindir keras Amerika Serikat dan Israel. Sindiran tersebut terkait status Yerusalem usai AS memindahkan kedutaannya ke kota itu.
ADVERTISEMENT
"Yerusalem tidak untuk dijual!" sebut Abbas yang langsung disambut tepuk tangan riuh para pemimpin dunia yang ada di markas PBB, seperti dikutip dari AlJazeera, Jumat (28/9).
Dalam kesempatan tersebut, Abbas mencela Israel yang menurutnya telah berubah menjadi negara rasis serta dukungan tak terbatas AS kepada Israel.
Abbas menegaskan, Israel dan AS dengan jelas menunjukkan bahwa mereka tak mau taat hukum internasional serta resolusi PBB yang sudah berlaku.
Pidato Abbas kali ini merupakan yang pertama setelah AS memindahkan Kedutaan ke Yerusalem. Abbas menyebut, tindakan itu membuat warga Palestina melihat AS dengan mata baru, yaitu tak lagi memandangnya sebagai mediator perdamaian Timur Tengah.
"Pemerintahan (Presiden AS Donald Trump) telah mengingkari semua komitmen AS dan merusak two state solution," ucap Abbas.
ADVERTISEMENT
Karena langkah AS itu, Abbas meminta lebih banyak lagi negara di dunia untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Hal ini dilakukan agar Israel mau menaati resolusi PBB mengenai status quo di Yerusalem.
AS memindahkan kedutaan besar mereka di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Senin (14/5) lalu. Keputusan AS membuat Palestina geram.
Pasalnya, memindahkan kedutaan adalah bentuk pengakuan AS bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel. Pemerintah Palestina menyebut sebagai mendiator perdamaian AS punya kewajiban bersikap netral dan tetap menjaga terciptanya two state solution.
Two state solution adalah jalan keluar yang ditawarkan kepada Israel-Palestina yang sama-sama menginginkan menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota negaranya. Dalam solusi dua negara Yerusalem akan menjadi ibu kota dari Israel serta Palestina.
ADVERTISEMENT