Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Presiden Peru Terancam Hilang Jabatan Gara-gara Operasi Hidung
4 Desember 2024 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Operasi hidung Presiden Peru Dina Boluarte berpotensi membuatnya kehilangan jabatan. Bahkan beberapa anggota parlemen meminta Boluarte segera meletakkan tugasnya sebagai orang nomor satu.
ADVERTISEMENT
Pada musim panas 2023 kabar Boluarte melakukan operasi plastik untuk hidung menjadi pembicaraan di media sosial dan media Peru. Akan tetapi baru pada Selasa (3/12), eks PM peru Alberto Otaralo baru memastikan Boluarte operasi hidung di rentang waktu itu.
“Dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan operasi hidung. Operasi pada hidung karena masalah pernapasan,” ucap Otarola di depan komisi kongres Parlemen Peru, seperti dikutip dari AFP.
Komisi pengawasan saat ini sedang menyelidiki keberadaan Boluarte pada 28 Juni sampai 10 Juli 2023. Ketika itu dia menghilang di muka publik.
Saat itulah, media-media lokal Peru melaporkan saat Presiden sedang operasi di sebuah klinik di ibu kota Lima. Saat hilang di publik Boluarte tidak memberi tahu atau mendelegasikan kekuasaan ke kongres.
ADVERTISEMENT
Otarola kemudian mengatakan, selama hilang di publik tugas kenegaraan dilakukan Boluarte secara daring.
“Tidak ada kekurangan tenaga saat itu, karena prosedur pembedahan tidak mengalami komplikasi besar," imbuh Otarola, yang diberhentikan oleh Boluarte pada Maret.
Boluarte belum berkomentar mengenai operasi hidung atau tuntutan mundur.
Adapun, Wakil pimpinan Kongres Peru Patricia Juarez mencoba meredakan ketegangan. Dia mengatakan pertikaian terkait operasi hidung bak badai dalam segelas air.
Kontroversi
Operasi hidung bukan kontroversi pertama Boluarte. Ia pernah tersandung kasus gara-gara menerima jam mewah Rolex.
Ia juga dituduh sebagai otak kematian 50 demonstran yang menuntut dirinya mundur dan digelarnya pemilu pada 2022 lalu.
Saat ini tingkat ketidaksetujuan rakyat terhadap Boluarte mencapai 95 persen. Masa jabatan Boluarte akan berakhir pada Juli 2026.
ADVERTISEMENT