Presiden Prabowo Akan Kunker ke Malaysia Bertemu PM Anwar Ibrahim

9 Januari 2025 8:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto bertemu dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim, Kamis (4/4/2024) Foto: Dok Tim Prabowo
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto bertemu dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim, Kamis (4/4/2024) Foto: Dok Tim Prabowo
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia pada tanggal Kamis, 9 Januari 2025. Kunjungan ini terlaksana setelah tertunda bulan lalu— yang menurut PM Malaysia Anwar Ibrahim akibat Prabowo demam, tapi disanggah pihak Istana.
ADVERTISEMENT
Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja pertama Prabowo ke Malaysia sejak menjabat presiden.
Dalam pernyataan tertulis Kemlu Malaysia, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Dato’ Seri Anwar Ibrahim. Keduanya akan membahas kerja sama bilateral dan menjajaki area potensial untuk kolaborasi yang lebih besar.
Kunjungan ini mencerminkan hubungan khusus antara Malaysia dan Republik Indonesia, yang didukung oleh kerja sama yang kuat di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
"Perdana Menteri juga akan menyelenggarakan makan siang pribadi untuk menghormati Presiden Prabowo Subianto," kata Kemlu Malaysia.
Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto menemui Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, di Malaysia, Sabtu (7/9). Foto: Dok. Istimewa
Kedua pemimpin juga akan bertukar pandangan tentang penguatan Pembangunan Komunitas ASEAN, kerja sama regional, dan mengatasi tantangan global bersama dan mengatasi tantangan global bersama. Terlebih saat ini Malaysia menduduki posisi sebagai Ketua ASEAN.
ADVERTISEMENT
Kemlu Malaysia juga menjelaskan, pada tahun 2023, Republik Indonesia menduduki peringkat sebagai mitra dagang terbesar ketujuh Malaysia di dunia dan ketiga terbesar di antara negara-negara anggota ASEAN, dengan total perdagangan sebesar RM 111,21 miliar (USD 24,39 miliar).
Antara Januari dan Oktober 2024, perdagangan bilateral bernilai RM 95,50 miliar (USD20,75 miliar), dibandingkan dengan RM 94,37 miliar (USD 20,69 miliar) pada periode yang sama tahun 2023.