Presiden Prancis Percaya ISIS Teror Rusia: Pernah Coba Serang Kami Juga

25 Maret 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Emmanuel Macron dari Prancis bereaksi selama percakapan menjelang jamuan makan siang di KTT G20di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa (15/11/2022). Foto: Leon Neal/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Emmanuel Macron dari Prancis bereaksi selama percakapan menjelang jamuan makan siang di KTT G20di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa (15/11/2022). Foto: Leon Neal/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sepakat dengan klaim yang menyatakan ISIS sebagai pelaku serangan gedung konser dekat Moskow pada Jumat (22/3) malam.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan kelompok ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Moskow itu juga pernah mencoba melakukan serangan di Prancis.
Macron menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke Guyana Prancis, usai pemerintah Prancis menaikkan peringatan kewaspadaan teror ke tingkat tertinggi setelah serangan Moskow.
“Serangan ini diklaim oleh ISIS dan informasi yang tersedia bagi kami, badan intelijen kami, serta mitra utama kami, memang menunjukkan bahwa ISIS-lah yang memicu serangan ini,” kata Macron, Senin (25/3), seperti dikutip Reuters.
Rusia menentang pernyataan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang menganggap ISIS sebagai otak pembunuhan 137 orang tersebut. Putin juga menuduh AS sebagai pelindung Ukraina.
“Saya pikir akan menjadi hal yang sinis dan kontraproduktif bagi Rusia sendiri dan keamanan warganya jika menggunakan konteks ini untuk mencoba mengubahnya melawan Ukraina.”
ADVERTISEMENT
“Kami telah menawarkan untuk meningkatkan kerja sama dengan badan (intelijen) Rusia dan mitra kami di kawasan, sehingga pelakunya dapat ditemukan secepat mungkin dan agar kami terus berjuang secara efektif melawan kelompok-kelompok yang menargetkan beberapa negara,” tutup Macron.
Para pria menutupi diri mereka dengan selimut ketika petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, Jumat (22/3/2024). Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
Hingga saat ini, Presiden Vladimir Putin belum secara terbuka menyebut ISIS sebagai bagian dari penyerang. Ia curiga karena para tersangka berusaha melarikan diri ke Ukraina.
Putin juga mengatakan, saat itu beberapa orang di pihak Ukraina telah siap menghalau orang-orang bersenjata di seberang perbatasan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, juga mempertanyakan pernyataan AS bahwa ISIS, yang pernah menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, berada di balik serangan tersebut.
Ukraina membantah keterlibatannya dalam serangan, Presiden Volodymyr Zelenskiy balik menuduh Putin. Menurutnya Presiden Rusia itu hanya berusaha mengalihkan kegagalan keamanan negaranya.
ADVERTISEMENT