Presiden Suriah Bashar Al-Assad Kabur, Oposisi Mulai Kepung Damaskus

8 Desember 2024 10:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Suriah Bashar al-Assad Foto: SANA/Handout via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Suriah Bashar al-Assad Foto: SANA/Handout via Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Suriah Bashar al-Assad diduga kuat telah meninggalkan negaranya di tengah krisis besar yang mengguncang ibu kota Damaskus, Minggu (8/12). Pantauan dua perwira senior Suriah mengungkap bahwa Assad yang dikenal represif telah menaiki pesawat menuju lokasi yang dirahasiakan.
ADVERTISEMENT
"Tiran (pemimpin yang sewenang-wenang) Bashar al-Assad telah melarikan diri," kata oposisi bersenjata, seperti dikutip dari Guardian.
Keberadaan Assad menjadi tanda tanya usai menghilang di hadapan publik selama beberapa hari terakhir.
Juru bicara kepresidenan sempat menyatakan bahwa Assad masih berada di Damaskus dan aktif menjalankan tugas, namun laporan terbaru menunjukkan hal sebaliknya.

Oposisi Kuasai Kota Strategis

Pasukan opisisi bersenjata Suriah terus membuat langkah signifikan. Mereka mengeklaim telah menguasai gedung radio dan televisi di pusat Damaskus, dan mengaku telah mengendalikan kota utama Homs beberapa jam sebelumnya.
Usai klaim tersebut, suara tembakan hebat terdengar di pusat kota Damaskus. Namun, menurut kesaksian dua penduduk, sumber penembakan masih belum jelas.
Oposisi juga mengunggah video yang menunjukkan tentara Suriah melepaskan seragam mereka di jalanan ibu kota.
ADVERTISEMENT
Dalam satu minggu terakhir, pemerintah Suriah kehilangan empat kota penting: Aleppo, Hama, Homs, dan Daraa.
Warga Rusia, Suriah, dan lainnya berkumpul di samping konvoi militer Amerika yang terjebak di desa Khirbet Ammu, sebelah timur kota Qamishli, Suriah, 12 Februari 2020. Foto: AP Photo

Penjara Sednaya Dibebaskan

Salah satu langkah simbolis pejuang oposisi adalah pembebasan tahanan di Penjara Sednaya, fasilitas yang terkenal sebagai “rumah jagal manusia” di bawah rezim Assad.
Penjara ini menjadi tempat ribuan tahanan mengalami penyiksaan dan kekerasan ekstrem sejak dimulainya perang saudara pada 2011.
Pasukan pemberontak terdiri dari berbagai faksi, termasuk Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang sebelumnya berafiliasi dengan Al Qaeda, dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat.
Sementara itu, rezim Assad mendapat dukungan dari Rusia, Iran, dan Irak.
Imbas bentrokan, Kemlu RI menetapkan status siaga 1 untuk delapan provinsi di Suriah karena kondisi dinilai mulai membahayakan sekaligus mengancam WNI.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, PBB memprediksi akan ada 1,5 juta warga yang mengungsi. Kini sudah 280 ribu orang terusir sejak akhir November.