news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Presiden, Taipan, dan Tokoh Agama

18 April 2017 14:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi Terima 23 Ulama di Istana Merdeka (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Terima 23 Ulama di Istana Merdeka (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Ketum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar salah satu yang diundang Presiden Jokowi ke Istana. Selain Dahnil, hadir juga tokoh yang lain seperti KH Arifin Ilham, Ustaz Yusuf Mansur, dan KH Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi pada Senin (17/4) sore itu sempat terlontar perbincangan mengenai kerjasama taipan dan Ormas Islam. Dahnil memberi penjelasan mengenai persoalan taipan ini.
Berikut catatan Dahnil:
Presiden,Taipan, dan Tokoh Agama.
Catatan Dahnil Anzar Simanjuntak (Lanjutan). Terkait dengan pertemuan beberapa tokoh Islam dengan Presiden Joko Widodo, pada tanggal 17/04/2017 yang lalu.
Ada satu Hal yang belum saya ceritakan kepada Publik, terkait dengan satu hal permintaan Pak Presiden Joko Widodo kepada para tokoh Agama dan Ormas Islam, Yakni permintaan Bagaimana bila Presiden akan paksa Taipan untuk bekerja sama dengan ormas-ormas Islam?
Hal Ini awalnya tidak ingin saya ceritakan karena untuk menghindarkan tafsir yang berbeda, dan tuduhan kepada Ulama yang hadir, namun karena Saudara Yusuf Mansur telah menyampaikan kepada Publik agar terang dan jelas.
ADVERTISEMENT
Maka, saya Akan menyampaikan secara lengkap. Ketika Pak Jokowi menyampaikan bagaimana bila beliau memaksa para taipan bekerjasama Kemitraan dengan tokoh-tokoh Islam dan Ormas Islam.
Dalam catatan saya, ada 5 orang tokoh yang bicara dalam pertemuan tersebut, salah satunya adalah saya, dari beberapa tokoh itu mengatakan tidak keberatan bekerjasama dengan Taipan, karena bekerjasama bisa dengan siapa saja untuk memperbaiki Indonesia dan memperkecil kesenjangan. Ada Juga salah satu tokoh yang menyampaikan, tidak ada masalah Kemitraan dengan taipan, yang jadi masalah adalah kapan direalisasikan.
Saya adalah orang keempat yang berbicara, dan menyampaikan beberapa Hal yang Sudah saya sampaikan kepada Publik kemarin, nah, terkait dengan Kemitraan dan kerjasama dengan Taipan, saya menjawab " Pak Presiden, Kami di Muhammadiyah diajarkan untuk bekerjasama dengan siapa saja, apapun agamanya dan etnisnya, tidak ada masalah selama itu untuk kemaslahatan peradaban.
ADVERTISEMENT
Nah, termasuk bekerjasama dengan Taipan, namun, Taipan yang mana dulu yang Bapak maksud? Bila Taipan tersebut, adalah Taipan-taipan yang merusak lingkungan dalam kegiatan usahanya, dan Taipan yang sikap dan lakunya tidak compatible dengan suasana kebatinan umat Islam, maka Kami dari Pemuda Muhammadiyah tidak ikutan, tidak bersedia, Pak Presiden" Mohon maaf sebelumnya Pak.
Pak Jokowi sempat menyampaikan, "oh...saya Kira semuanya Sudah setuju ternyata ada yang tidak setuju, atau setuju dengan syarat. Apa tadi syaratnya Mas Dahnil?." Kemudian Pak Menteri Agama menjelaskan ulang.
Saya menangkap Pesan, Presiden Joko Widodo ingin mempersatukan dan mempersempit kesenjangan Ekonomi melalui ormas-ormas Islam, dan saya sangat menghargai upaya Pak Joko Widodo tersebut. Namun, agaknya Pemuda Muhammadiyah pun harus bersikap, Kami Akan dengan senang hati berkenan bekerjasama dengan siapa saja, dimana saja, agama dan rasnya apapun, tapi Kami berkeberatan bekerjasama dengan mereka-mereka yang merusak lingkungan hidup dan memperhinakan Kemanusiaan, Islam maupun umat Islam.
ADVERTISEMENT
Salam
Dahnil Anzar Simanjuntak
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah