Presiden Ukraina Akui Kehilangan Minat Bergabung dengan NATO

8 Maret 2022 19:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Instagram/@zelenskiy_official
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Instagram/@zelenskiy_official
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (8/3/2022) mengungkap ia telah kehilangan minat terhadap keanggotaan NATO. Kesan itu ia beberkan seiring invasi Rusia memasuki hari ke-13.
ADVERTISEMENT
Zelensky menilai, NATO tidak siap untuk menerima Ukraina untuk bergabung. Bagi Zelensky, aliansi itu ketakutan menghadapi tekanan yang diberikan Moskow.
"Mengenai NATO, saya kehilangan minat dalam masalah ini setelah kami menyadari bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina," ujar Zelensky dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi AS, ABC News
"Aliansi takut akan hal-hal yang kontradiktif dan konfrontasi dengan Federasi Rusia," lanjut Zelensky.
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial menjaga sebuah pos pemeriksaan, di Lapangan Kemerdekaan di pusat Kiev, Ukraina, Kamis (3/3/2022). Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS
Zelensky kemudian menegaskan, Ukraina bukan negara yang akan memohon untuk mendapatkan sesuatu. Zelensky tidak ingin memberikan impresi semacam itu kepada rakyat Kiev.
"Kami tidak akan menjadi negara seperti itu, saya tidak ingin menjadi presiden seperti itu," tegas Zelensky.
Ia kemudian ditayai perihal kesiapan untuk memenuhi tuntutan Rusia. Deretan tuntutan itu meliputi gencatan senjata, perubahan konstitusi, dan penolakan atas keanggotaan dalam NATO.
ADVERTISEMENT
Kremlin juga mendesak agar Ukraina mengakui Krimea sebagai bagian Rusia. Selain itu, Moskow turut meminta agar Kiev mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Umit Bektas/REUTERS
Zelensky menjawab, Ukraina siap untuk berdialog. Namun, ia menggarisbawahi, pihaknya tidak akan menyerah.
Keanggotaan Ukraina merupakan salah satu dasar Rusia menyerang Ukraina. Rusia menganggap bila Ukraina bergabung NATO maka negaranya akan terancam.
NATO, diduga Rusia, bisa menjadikan Ukraina sebagai tempat peluncuran roket yang diarahkan ke negaranya.
Penulis: Sekar Ayu