Presiden Venezuela Setujui Eksplorasi Minyak di Area Sengketa dengan Guyana

6 Desember 2023 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Venezuela Nicolas Maduro berbicara dalam konferensi pers sehari setelah referendum konsultatif mengenai kedaulatan Venezuela atas wilayah Essequibo yang dikuasai negara tetangga Guyana, di markas CNE di Caracas pada 4 Desember 2023. Foto: Federico Parra / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Venezuela Nicolas Maduro berbicara dalam konferensi pers sehari setelah referendum konsultatif mengenai kedaulatan Venezuela atas wilayah Essequibo yang dikuasai negara tetangga Guyana, di markas CNE di Caracas pada 4 Desember 2023. Foto: Federico Parra / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mendukung dan bakal memberi izin eksplorasi minyak di sekitar area yang menjadi subjek sengketa dengan negara tetangganya, Guyana.
ADVERTISEMENT
Venezuela membangkitkan kembali klaimnya atas wilayah seluas 160 ribu km persegi di sekitar Sungai Esequibo, setelah menemukan gas dan minyak lepas pantai berlimpah di sana. Pada saat bersamaan, perbatasan maritim antara Guyana dan Venezuela pun masih dalam sengketa.
"Perusahaan minyak negara PDVSA dan perusahaan besi dan baja negara CVG akan membuat divisi-divisi untuk wilayah yang disengketakan," kata Maduro.
"Perusahaan-perusahaan negara tersebut akan segera membuat divisi PDVSA Esequibo dan CVG Esequibo dan segera kami akan memberikan izin operasi untuk eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas, dan tambang di Guayana Esequiba," tambahnya.
Dikutip dari Reuters, pernyataan Maduro disampaikan melalui siaran televisi pada Selasa (5/12) setelah diadakannya referendum mengenai sengketa atas area Esequibo.
Sungai Esequibo di Guyana. Foto: Paolo Costa/Shutterstock
Dalam pemungutan suara, para pemilik suara menentang yurisdiksi International Court of Justice (ICJ) atas pertikaian tersebut dan mendukung pembentukan negara bagian baru di perairan Esequibo.
ADVERTISEMENT
Meski Maduro telah berulang kali mengatakan bahwa referendum tersebut mengikat, ICJ — yang keputusannya atas kasus ini bisa jadi dikeluarkan bertahun-tahun lagi, pekan lalu melarang Venezuela untuk mengambil tindakan apa pun yang mengubah status quo di Esequibo.
Maduro juga mengatakan pihaknya telah mengajukan sebuah undang-undang untuk menciptakan negara bagian baru di Esequibo. Seluruh perusahaan yang saat ini beroperasi di sana pun diberikan waktu tiga bulan untuk hengkang.
Adapun salah satu perusahaan itu adalah Exxon Mobil — produsen minyak asal Amerika Serikat yang telah mulai memproduksi di lepas pantai Guyana pada 2019. Ekspor minyak dimulai setahun kemudian.