Presiden Zelensky Pecat Dubes Ukraina untuk Jerman, Ceko hingga India

10 Juli 2022 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para duta besar dan diplomat berjalan keluar sebagai protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina, sementara menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov berpidato di Konferensi Perlucutan Senjata dengan pesan video yang telah direkam di Jenewa, Swiss, (1/3). Foto: Fabrice C / Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Para duta besar dan diplomat berjalan keluar sebagai protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina, sementara menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov berpidato di Konferensi Perlucutan Senjata dengan pesan video yang telah direkam di Jenewa, Swiss, (1/3). Foto: Fabrice C / Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat sejumlah duta besar mereka pada Sabtu (9/7). Dubes yang dipecat yakni Dubes Ukraina untuk Jerman, India, Republik Ceko, Norwegia dan Hongaria.
ADVERTISEMENT
Zelensky tidak menyebut alasan pemecatan para dubes ini. Menurutnya, pemecatan ini merupakan hal yang wajar dalam pemerintahan.
"Rotasi ini adalah bagian normal dari praktik diplomatik," kata Zelensky dikutip dari Reuters.
Nasib para dubes yang dipecat ini tidak ada kejelasan. Apakah nantinya mereka akan mendapatkan jabatan baru atau tidak.
Akan tetapi, Zelenskiy mendesak para diplomatnya untuk menggalang dukungan internasional dan bantuan militer demi Ukraina untuk melawan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat menghadiri konferensi pers, di Kiev, Ukraina, Jumat (8/4/2022). Foto: Janis Laizans/REUTERS
Andriy Melnyk merupakan Dubes Ukraina untuk Jerman yang dipecat oleh Zelensky. Ia menjadi duta besar untuk Jerman pada akhir 2014 usai ditunjuk oleh Petro Poroshenko.
Pria berusia 46 tahun itu sempat mengecam Kanselir Jerman Olaf Scholz karena dinilai berperilaku seperti 'sosis yang mudah tersinggung'. Pemicunya, karena Scholz tidak bersedia mengunjungi Kiev meski telah diundang Zelensky.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hubungan Ukraina dan Jerman saat ini memanas akibat masalah turbin gas alam buatan Kanada. Jerman ingin Kanada mengembalikan turbin raksasa gas alam milik Rusia Gazprom (GAZP.MM) untuk memompa gas ke Eropa.
Namun Ukraina mendesak Kanada untuk tetap mempertahankan turbin karena mengembalikan turbin gas Rusia sama saja melanggar sanksi terhadap Moskow.
Seorang pria berdiri di luar pabrik gas alam cair (LNG) di Korsakov, Pulau Sakhalin, Rusia pada 17 Februari 2009. Foto: Natalia Kolesnikova/AFP
=====
Ikuti program Master Class Batch 2, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar sekarang di LINK INI.