Presidium Tamasya Al-Maidah Minta Emak-emak Militan Bela Asma Dewi

Konpers Presidium Tamasya Al-Maidah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)

Kepolisian menangkap Asma Dewi karena kasus hate speech. Penangkapan dilakukan Jumat (8/9) oleh petugas Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Polisi juga menemukan adanya aliran dana dari Asma Dewi yang disebut-sebut aktivis Aksi Bela Islam ke kelompok Saracen. Sebagai bentuk solidaritas kepada salah satu anggotanya itu, Presidium Tamasya Al-Maidah menyatakan sikapnya untuk melakukan pembelaan.

"Sebagai bentuk solidaritas kepada pejuang alumni 212 dan anggota Tamasya Al-Maidah maka kami akan melakukan pembelaan hukum bersama pengacara lain yang simpati dengan perjuangan Bu Asma Dewi," kata Ansufri Idrus Sambo (ustaz Sambo) saat memberikan keterangan pers di Masjid Baiturrahman Tebet, Jakarta Pusat, Kamis (14/9).

Uniknya, presidium juga meminta para 'emak-emak' untuk ikut bantu membela Asma Dewi. Kebetulan memang ada beberapa ibu-ibu simpatisan Presidium Tamasya Al-Maidah yang turut hadir dalam konferensi pers ini.

"Kami juga mengimbau kepada para aktivis, khususnya para perempuan dan ibu-ibu untuk menggalang solidaritas kepada Bu Asma Dewi," ungkapnya.

"Kami juga mengimbau kepada para Muslimat, kaum perempuan, ibu-ibu dan 'emak-emak militan untuk tetap berani tak perlu takut dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan di media sosial karena ini adalah bagian dari perjuangan menyelamatkan negeri ini dari kezaliman rezim penguasa saat ini," lanjut Sambo.

Hal tersebut lalu disambut teriakan takbir oleh para ibu-ibu yang ikut hadir. Dalam sesi tanya jawab, Sambo pun berseloroh, jika memang akan ada aksi, Sambo menyerahkan seluruh aktivitas tersebut pada para ibu-ibu itu.

"Untuk saat ini kita akan melakukan pembelaan hukum, pemberian jaminan beliau dikeluarkan. Pembelaannya apakah nanti 'perang keadilan' nanti kita lihat fakta di lapangan. Urusan demo, kita serahkan ke emak-emak (aja) deh," kata Sambo dibalas teriakan setuju oleh simpatisan ibu-ibu yang turut hadir.