Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Pria AS Pembunuh Enen Cahyati di Kamboja adalah Suaminya Sendiri
28 Maret 2018 15:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan Indonesia ditemukan tewas terbunuh di sebuah hotel di kota Phnom Penh, Kamboja, akhir pekan lalu. Pembunuhnya adalah seorang warga negara Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Nelson Simorangkir, Kuasa Hukum Ad Interim di Kedutaan Besar RI di Kamboja, membenarkan laporan media Kamboja bahwa korban adalah perempuan Indonesia bernama Enen Cahyati, 47, sedangkan pelaku adalah warga negara Amerika Serikat bernama Bilal Abdul Fateen, 66.
"Benar tanggal 25 Maren malam, KBRI menerima laporan dari kepolisian Kamboja, mengabarkan bahwa seorang WNI, Enen Cahyati, meninggal dunia di usia 47 tahun," kata Nelson saat dihubungi kumparan, Rabu (28/3).
Media Kamboja melaporkan Enen ditemukan tewas di kamar Hometown Suite Hotel, Phnom Penh, pada Minggu lalu. Menurut saksi, Enen dan Bilal menyewa kamar itu sejak 19 Maret lalu.
Kasus ini terungkap setelah tercium bau busuk dari dalam kamar hotel no 172 yang mereka tempati. Kamar itu lantas didobrak oleh petugas, dan ditemukan sosok Enen yang telah tewas.
ADVERTISEMENT
Penyidik mengatakan, Enen tewas akibat dicekik. Polisi dilaporkan masih memburu Bilal yang kabur dari lokasi kejadian.
Mendapatkan laporan dari kepolisian Kamboja, KBRI langsung mendalami kasus ini dan mencari keluarga di Indonesia berbekal sebuah KTP Enen yang ditemukan di lokasi.
"Kami ke TKP, ke hotel, dan yang paling penting menghubungi keluarganya di Indonesia. Menurut keluarga, pelaku adalah suami korban," kata Nelson.
Nelson mengatakan, pelaku terburu-buru kabur dari hotel setelah sebelumnya meninggalkan sejumlah uang. Saat ini polisi masih memburu Bilal.
"Kepolisian menyampaikan kepada imigrasi Kamboja untuk ditangkap di pemeriksaan imigrasi. Sampai hari ini, belum ada penangkapan tentang orang ini. Kami akan minta pendalaman, ada data perlintasan," kata Nelson.