Pria Asal Saudi Pelaku Serangan di Pasar Natal Magdeburg Disebut Islamofobia

22 Desember 2024 6:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Kepolisian berjaga di sekitar lokasi penabrakan pasar bertema Natal di Magdeburg, Jerman pada Jumat (20/12) malam. Foto: John MACDOUGALL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kepolisian berjaga di sekitar lokasi penabrakan pasar bertema Natal di Magdeburg, Jerman pada Jumat (20/12) malam. Foto: John MACDOUGALL / AFP
ADVERTISEMENT
Taleb al-Abdulmohsen (50), pria asal Arab Saudi, menjadi tersangka utama dalam penyerangan di sebuah pasar bertema natal, di kota Magdeburg, Jerman, yang menewaskan lima orang.
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Fraser, mengatakan Abdulmohsen memiliki pandangan islamofobia.
Seorang jaksa di Jerman, Horst Walter Nopens, mengatakan bahwa "latar belakang kejahatan tersebut... bisa jadi karena ketidakpuasan dengan cara para pengungsi Arab Saudi diperlakukan di Jerman." demikian dikutip dari AFP, Minggu (22/12).
Meski begitu, penyelidikan terkait motif serangan ini masih dilakukan.
Gambar Taleb Jawad al-Abdulmohsen dalam sebuah selebaran tak bertanggal. Taleb dituduh melakukan serangan serudukan mematikan di Magdeburg, Jerman, Desember 2024. Foto: HANDOUT / AFP

Taleb al-Abdulmohsen Ateis dan Pro-Israel

Menurut AFP, Taleb al-Abdulmohsen berasal dari keluarga Syiah di Desa Hofuf di Provinsi al-Ahsa yang mayoritas penduduknya penganut Syiah, di timur Arab Saudi.
Beredar kabar, dia kabur dari Arab Saudi dan mencari suaka ke Jerman karena ada masalah hukum. Saat Saudi meminta ekstradisi, tapi Jerman tak memberikan dan memilih melindunginya.
Taleb al-Abdulmohsen telah menetap di Jerman lebih dari dua dekade. Dia mengeklaim sebagai orang Saudi eks muslim di akun X-nya dan kerap mengkritik Islam. Dia juga mencuit sejumlah hal yang bernada kebencian dan kekerasan, termasuk dukungan pada Israel.
ADVERTISEMENT
Taleb al-Abdulmohsen juga mengkritik otoritas Jerman yang dinilainya gagal membendung islamisasi di negara itu.
Dia juga pendukung ideologi sayap kanan, termasuk Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang memiliki pandangan rasis, xenophobic dan islamophobic serta mencerminkan ideologi Neo-Nazi.
Dalam wawancara dengan AFP pada 2022, Taleb mengaku sebagai seorang "ateis Saudi".
Taha Al-Hajji dari Organisasi Hak Asasi Manusia Saudi Eropa yang berpusat di Berlin mengatakan kepada AFP bahwa Abdulmohsen adalah "orang yang terganggu secara psikologis dengan rasa penting diri yang berlebihan."
Sebuah mobil menabraki kerumunan yang tengah mengunjungi pasar bertema Natal di Magdeburg, Jerman pada Jumat (20/12) malam. Foto: Ronny Hartmann / AFP
Seorang sumber Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi telah memperingatkan pihak berwenang Jerman tentang penyerang tersebut setelah Abdulmohsen memposting pandangan ekstremis di akun X pribadinya yang mengancam perdamaian dan keamanan.
ADVERTISEMENT
"Sungguh tindakan yang mengerikan untuk melukai dan membunuh begitu banyak orang di sana dengan kebrutalan seperti itu," kata Kanselir Jerman, Olaf Scholz.
"Kami kini mengetahui bahwa lebih dari 200 orang terluka.Hampir 40 orang mengalami luka serius sehingga kami harus sangat khawatir tentang mereka," sambungnya.

Arab Saudi Mengecam

Sementara itu, Arab Saudi mengecam tindakan Taleb al-Abdulmohsen tersebut.
Dikutip dari Saudi Gazette, dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kemlu, Saudi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan solidaritas dengan rakyat Jerman selama masa sulit ini.
Arab Saudi juga menegaskan kembali sikap tegasnya terhadap segala bentuk kekerasan dan menyampaikan simpati kepada pemerintah dan rakyat Jerman, serta mendoakan pemulihan yang cepat bagi yang terluka.
ADVERTISEMENT