Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pria Bersenjata dari Yordania Tewaskan 3 Warga Israel di Tepi Barat
9 September 2024 3:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang pria bersenjata, dari Yordania menewaskan 3 warga Israel di dekat penyeberangan Jembatan Allenby, Tepi Barat , Palestina. Si penembak sendiri telah ditembak mati oleh otoritas Israel.
ADVERTISEMENT
Pelaku merupakan sopir truk berusia 39 tahun. Pria ini berasal dari suku Huwaitat, yang berasal dari selatan Yordania. Menurut data dari Kementerian Dalam Negeri Yordania, pria ini bernama Maher Ziab Hussein al-Jazi, yang bertempat tinggal di Husseiniya, Ma'an, Yordania.
"Teroris ini datang dari arah Yordania ke Jembatan Allenby. Ia turun dari truknya, dan menembak ke personel keamanan Israel, yang bertugas di jembatan tersebut," kata militer Israel, dikutip dari reuters Senin (9/9).
"Dia berhasil ditembak mati oleh personel keamanan yang bertugas, sementara 3 orang warga sipil Israel tewas," sambungnya.
Seorang manajer penyeberangan perbatasan itu menyebut, serangan itu dilakukan pada jarak dekat.
Insiden penembakan ini adalah yang pertama di perbatasan tersebut, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, di selatan Israel.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pemerintah Yordania juga menginvestigasi penembakan ini. Untuk sementara, jembatan Allenby sebagai salah satu dari 5 perbatasan Israel-Yordania ditutup.
Sentimen anti-Israel sendiri memang cukup tinggi terjadi di Yordania, dan ratusan orang turun ke jalan di Amman untuk merayakan serangan tersebut. Mereka menyebut bahwa si penembak telah membalas ribuan nyawa warga Palestina yang hilang dalam perang di Gaza.
Israel dan Yordania telah menandatangani perjanjian damai pada 1994, dan memiliki kerja sama keamanan yang erat. Setiap harinya, lusinan truk menyeberang ke Israel dar Yordania, membawa barang-barang dari Semenanjung Arab dan Yordania, yang memberi suplai untuk warga di Tepi Barat dan pasar Israel.
Presiden Israel, Isaac Herzog, mendesak semua pihak untuk menginvestigasi insiden ini untuk mencegah serangan yang berulang.
ADVERTISEMENT