Pria di Karawang Ditangkap Polisi karena Penipuan, Sempat Daftar Caleg 2024

Mantan Bacaleg Partai Demokrat yang terjerat kasus penipuan berkedok UMKM di Karawang. Foto: Dok. Istimewa

Tomi Rimansah ditangkap polisi terkait kasus penipuan berkedok UMKM. Dalam video yang beredar terlihat ia digiring masuk ke dalam mobil polisi sembari diteriaki warga, "astuti, asli tukang tipu".

Tomi diciduk berdasarkan laporan masyarakat di Polsek Rawamerta. Namun kasusnya kini dilimpahkan ke Polres Karawang.

"Iya nanti akan kita proses mekanisme hukumnya seperti apa. Untuk hasil lebih lanjut akan segera kami sampaikan," kata Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Wicaksono melalui Kasatreskrim, AKP Arief Bastomy, Sabtu (11/2).

Polisi belum menjelaskan seperti apa modus penipuan yang dilakukan oleh Tomi. Begitu juga dengan motif penipuan tersebut.

Mantan Bakal Caleg Partai Demokrat

Ilustrasi Partai Demokrat. Foto: Shutterstock

Terpisah, Ketua Badan Pemenang Pemilihan Umum (Bapilu) Partai Demokrat Karawang, Nur Hadi, mengungkap Tomi merupakan seorang Ketua Garda Cellica (Garcel) dalam pemenangan Pilkada lalu. Dia juga sempat mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2024 mendatang.

"Yang bersangkutan memang pernah mendatangi kantor sekretariat kami, kedatangan dia sebagai Ketua Relawan Garcel. Kemudian dia juga mendaftarkan namanya sebagai Bacaleg Partai Demokrat untuk Dapil II Karawang," kata Nur Hadi saat dikonfirmasi, Sabtu (11/2).

Namun, Nur menegaskan Tomi sudah tidak ada kaitannya dengan Partai Demokrat. Sebab sebelum kasus penipuan itu mencuat dia sudah lebih dulu dipecat dari partai.

"Kita sudah mencoret namanya, dan sekarang yang bersangkutan bukan lagi sebagai kader Partai Demokrat Karawang," jelasnya.

"Sebelum kejadian video viral tersebut kami sudah lebih dulu mencoretnya," tambahnya

Nur menjelaskan Tomi dipecat karena perilakunya. DPC Partai Demokrat Karawang banyak menerima laporan tidak enak dari masyarakat terkait perilaku Tomi.

"Kami tidak mau Bacaleg Demokrat bermasalah. Apalagi sampai merugikan masyarakat," pungkasnya.