Pria di Sleman Ajak Duel dan Bunuh Temannya karena Sering Dipalak Rp 20 Ribu

9 Maret 2023 12:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penusukan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penusukan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang pria di Kabupaten Sleman mengajak duel hingga akhirnya membuat nyawa temannya melayang karena sering dipalak dan dibully. Peristiwa itu terjadi di dekat pabrik kosong di wilayah Medari, Sleman pada Sabtu (4/3) pukul 03.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Tersangka adalah KP (21) dan korban adalah KTM (22).
"Peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 4 Maret 2023 sekitar pukul 3 dini hari. Namun, diketahui meninggal setelah pukul 13.30 WIB," kata KBO Satreskrim Polresta Sleman Iptu M Safiudin di Polresta Sleman, Kamis (9/3).
KP dan KTM sebelumnya sudah saling kenal. Selama ini mereka kerap nongkrong bersama. Namun, dalam kesehariannya KTM kerap memalak hingga membully KP.
"Sehingga tersangka merasa geram, jengkel," katanya.
Tersangka KP awalnya bertemu korban untuk membahas sikap korban. Lalu korban mengajak duel jalanan dengan kendaraan bermotor.
Namun karena tersangka tidak punya teman menjadi joki atau pengemudi akhirnya tersangka menantang duel tangan kosong. Namun korban saat itu tidak berani.
ADVERTISEMENT
"Hingga akhirnya yang terakhir tersangka menantang sabet-sabetan saling sabet dengan senjata tajam. Kemudian disepakati Sabtu," katanya.
Sabtu dini hari tersangka KP datang ke rumah saksi yang tak jauh dari TKP dengan membawa sebilah celurit. Korban KTM juga datang tetapi tidak membawa senjata.
"Hingga akhirnya korban minta izin keluar untuk mencari senjata tajam. Awalnya karena lama, tersangka sudah mengurungkan niat untuk duel untuk sabet-sabetan dengan korban tapi saat di-WA korban menyatakan sudah otw, sudah mendapatkan senjata tajam sehingga korban tiba di tempat saksi," katanya.
Mereka berdua kemudian berjalan ke lahan kosong untuk berduel. Ada kesepakatan ketika salah satu terjatuh tidak boleh disabet.
"Duel disaksikan dua orang. Kesepakatan mereka berdua duel. Kesepkatannya kalau salah satu ada yang jatuh tidak boleh dibacok," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum duel itu korban sempat melemparkan molotov ke arah tersangka KP ternyata tak kena. Korban ternyata juga membawa dua senjata tajam. Satu celurit dan satunya pedang.
"Saat duel terjadi tersangka berteriak berhenti-berhenti, uwis-uwis karena ada darah di celuritnya. Dia menyimpulkan mengenai korban," katanya
Keduanya sempat berpelukan lalu bersama-sama ke rumah sakit untuk memeriksakan luka. Namun KTM tak bisa ditolong. Dia meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk di bagian dada kanan dan pinggang kanan.
"Untuk tersangka dia tidak (luka)," ungkapnya.
Pengakuan Tersangka
Tersangka KP kepada wartawan mengatakan dia beberapa kali dipalak korban. Nilainya sekitar Rp 20 ribu.
"Pertama kali (untuk duel). Dia dua sampai tiga kali memalak, total Rp 20 ribu," kata KP.
ADVERTISEMENT
Atas perbuatannya KP terancam dijerat Pasal 338 KUHP subsider Pasal 355 KUHP ayat (2) dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.