Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Pria di Sumenep Tewas Tersengat Listrik di Atas Pohon, Sempat Teriak Takbir
3 Maret 2025 20:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Nasib nahas dialami Samawi (51 tahun), pria warga Dusun Bunis Barat, Desa Essang, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep. Ia tewas tersengat listrik saat berada di atas pohon, Senin (3/3).
ADVERTISEMENT
"Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 06.45 WIB," kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Senin (3/3).
Widiarti menjelaskan, peristiwa ini diketahui oleh salah seorang saksi bernama Sunarmi (45 tahun). Sepulang dari pasar, Sunarmi tiba-tiba mendengar teriakan seseorang di sekitar lokasi kejadian.
"Mendengar suara takbir "Allahuakbar" dari atas pohon saat dalam perjalanan pulang dari pasar. Setelah mencari sumber suara, ia melihat korban dalam keadaan kaku tergantung di dahan pohon mimba, dengan posisi telentang dan dekat dengan kabel listrik PLN," kata Widiarti, Senin (3/3).
Sunarmi sontak berteriak meminta pertolongan hingga warga sekitar berdatangan dan melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat.
"Proses evakuasi dilakukan menggunakan scaffolding dengan bantuan warga sekitar. Saat dievakuasi, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, pihak kepolisian datang ke lokasi dan melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi dan memastikan bahwa peristiwa itu murni kecelakaan.
"Mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar jaringan listrik guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang," ungkapnya.
Widiarti menambahkan, pihak keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.
"Keluarga korban telah membuat surat pernyataan dan tidak akan menuntut pihak mana pun atas kejadian ini," ujarnya.