Pria Meninggal di Carrefour Brasil, Jasad Ditutup Payung dan Toko Tetap Buka

20 Agustus 2020 3:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria meninggal di Carrefour di negara bagian Recife, Brasil. Namun jasadnya dibiarkan di lantai toko dan hanya ditutupi dengan payung serta dikelilingi kotak kardus. Sementara toko tetap buka seperti biasa.
ADVERTISEMENT
Kejadian yang terekam foto dan kemudian viral di media sosial tersebut menimbulkan kemarahan bagi banyak pihak. Dilansir Reuters, peristiwa itu terjadi pada 14 Agustus. Namun baru terungkap pada pekan ini di tengah banjir kritik di media sosial bahwa jenazah tidak diangkat dan toko tidak tutup.
Dalam sebuah pernyataan, Carrefour Brasil meminta maaf atas insiden tersebut.
"Perusahaan keliru dengan tidak menutup toko setelah apa yang terjadi, serta tidak menemukan cara yang benar untuk memperlakukan jenazah," kata Carrefour Brasil dalam pernyataannya pada Rabu (19/8) waktu setempat.
Carrefour Brasil menyatakan, pria tersebut merupakan seorang manajer penjualan yang jatuh sakit di dalam toko. Pihak toko kemudian memberi pertolongan pertama, namun pria tersebut tak tertolong hingga akhirnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Carrefour mengatakan pihaknya "mengikuti pedoman untuk tidak memindahkan jenazah dari tempatnya," sembari menunggu ambulans tiba.
Setelah insiden tersebut, Carrefour Brasil kini telah mengubah pedomannya untuk menutup toko ketika ada kejadian serupa.
"Kami meminta maaf kepada keluarga dan siap mendukung mereka dengan cara apa pun yang diperlukan," kata Carrefour Brasil.
Ilustrasi Supermarket. Foto: Pixabay
Peristiwa tersebut bukanlah kontroversi pertama seputar cara Carrefour menangani insiden di tokonya di Brasil.
Pada 2018, seorang penjaga keamanan di sebuah toko di negara bagian Sao Paulo membunuh seekor anjing dengan besi. Insiden tersebut mengakibatkan kemarahan warga dan kelompok pecinta binatang.