Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pria Pemuja Hitler Tembaki Warga Kulit Hitam di Italia
5 Februari 2018 9:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang pria dari dalam mobilnya menembaki warga kulit hitam di jalanan kota Italia pada Sabtu (3/2). Dalam penyelidikan polisi, pelaku diketahui berpaham sayap-kanan radikal dan pemuja Adolf Hitler.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Associated Press, pelaku yang bernama Luca Traini menembaki warga kulit hitam yang berkumpul di pinggir jalan kota Macerata. Lima pria dan seorang wanita terluka dan harus menjalani operasi di rumah sakit. Mereka adalah warga dari Nigeria, Ghana, Gambia, dan Mali.
Traini juga menembaki kantor partai sayap-kiri Partai Demokrat di Macerata, namun tidak ada yang terluka. Total penembakan yang dilakukan pria 28 tahun ini berlangsung selama dua jam.
Traini berhasil dibekuk di tengah jalan oleh polisi bersenjata. Saat ditangkap, bendera Italia dipakai di bahunya, lalu dia melakukan salam Nazi sebelum tangannya diborgol polisi.
Menurut polisi, Traini tahu betul apa yang dia lakukan itu salah, namun dia menolak menyesalinya. Raut wajah pria yang pelipisnya terdapat tato Nazi itu tenang ketika polisi menyelidikinya atas berbagai percobaan pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Polisi menetapkan kasus ini sebagai "kebencian berdasarkan ras". Dalam penggeledahan di rumahnya pada Minggu (4/2), polisi menemukan banyak barang-barang berbau Nazi dan Hitler.
Polisi menyita buku manifesto Hitler "Mein Kampf", selebaran kelompok neo-Nazi, dan bendera salib Celtic, simbol supremasi kulit putih. Traini juga diketahui pernah maju jadi kandidat anggota dewan dalam pemilu lokal untuk partai sayap kanan anti-imigran, Liga Utara, tahun lalu, tapi kalah.
Penyidik juga menduga aksi ini dipicu balas dendam kelompok supremasi kulit putih atas pembunuhan seorang remaja wanita di Italia oleh imigran Nigeria. Jasad korban bernama Pamela Mastropietro, 18, ditemukan dalam dua koper berbeda pekan lalu.
Kasus penembakan di Macerata menandai meningkatnya kebencian terhadap kedatangan ratusan ribu imigran Timur Tengah dan Afrika ke Italia dalam beberapa tahun terakhir. Isu juga digunakan partai sayap kanan untuk memperoleh dukungan dalam pemilu 4 Maret mendatang.
ADVERTISEMENT