Pria Penganut Supremasi Kulit Putih Tembak Mati 3 Orang Kulit Hitam di Florida

27 Agustus 2023 10:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel darurat mengepung toko Dollar General setelah penembakan di Jacksonville, Florida, AS. Foto: Bob Self/USA Today Network via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Personel darurat mengepung toko Dollar General setelah penembakan di Jacksonville, Florida, AS. Foto: Bob Self/USA Today Network via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penembakan massal bermotif kebencian rasial kembali terjadi di Amerika Serikat. Terbaru, seorang pemuda penganut paham supremasi kulit putih menembak mati tiga orang kulit hitam di pusat perbelanjaan di Kota Jacksonville, Negara Bagian Florida.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan pelaku berusia 20-an tersebut, polisi menemukan sebuah senjata berlambang swastika yang tampak digambar tangan.
Swastika dikenal luas sebagai simbol rezim Nazi yang digunakan oleh diktator Jerman Adolf Hitler pada masa Perang Dunia II. Di masa sekarang, simbol kuno itu melambangkan kebencian.
Simbol Swastika. Foto: adolf martinez soler/Shutterstock
Dikutip dari AFP, pejabat dari kantor polisi Sheriff Jacksonville, TK Waters, mengatakan peristiwa penembakan ini terjadi di toko Dollar General, pada Sabtu (26/8).
"Dia menargetkan sekelompok orang tertentu dan itu adalah orang kulit hitam. Itulah yang dia katakan ingin dia bunuh. Dan itu sangat jelas," kata Waters dalam sebuah konferensi pers.
Waters menambahkan, pelaku โ€” yang hingga kini identitasnya belum diketahui, memasuki Dollar General dengan mengenakan rompi pelindung serta membawa senjata senapan AR dan pistol.
ADVERTISEMENT
Pelaku, kata Waters, kemudian bunuh diri usai terlibat dalam aksi baku tembak dengan polisi. Ketika polisi menghampirinya, pada salah satu senjata yang digunakan pelaku tampak memiliki simbol swastika.
Senapan yang ditemukan tergeletak setelah penembakan di Jacksonville, Florida, AS. Foto: Jacksonville Sheriff/via REUTERS
"Berbagai manifesto yang ditemukan oleh keluarga pria bersenjata tersebut sesaat sebelum serangan merinci ideologi kebencian yang menjijikkan dari si penembak," sambung dia.
Adapun penembakan terbaru ini terjadi di dekat Edward Waters University, sebuah kampus yang banyak dikunjungi oleh kelompok kulit hitam selama bertahun-tahun.
Menurut petugas keamanan kampus, pelaku sempat mondar-mandir di area perpustakaan. Namun, dia tidak melakukan apa-apa di sana dan tidak ada yang terluka.
"Seorang petugas keamanan Edward Waters University di kampus terlibat dengan seorang pria tak dikenal di sekitar Perpustakaan Centennial di kampus," jelas mereka.
ADVERTISEMENT
Terpisah, FBI bakal menyelidiki penembakan ini sebagai dugaan kejahatan kebencian. Namun, menurut pihak berwenang sejauh ini tidak ada bukti yang menyertakan pelaku adalah utusan dari suatu kelompok penganut supremasi kulit putih yang lebih besar.
"Kami tahu bahwa dia bertindak seorang diri," tegas Waters.

Pekan Berdarah di Amerika Serikat

Penembakan di Jacksonville adalah bagian dari serentetan kekerasan senjata api yang terjadi di berbagai wilayah di AS selama akhir pekan.
Sebelumnya di hari yang sama, lebih dari tujuh orang dilarikan ke rumah sakit usai insiden penembakan di sebuah festival ala Karibia di Kota Boston, pada Sabtu (26/8).
Warga lingkungan Virginia Bradford memeluk seorang wanita setelah penembakan di Jacksonville, Florida, AS. Foto: Bob Self/USA Today Network via REUTERS
Selain itu, pada malam sebelumnya dua wanita ditembak di sebuah pertandingan bisbol di Chicago. Pada malam itu juga, seorang remaja berusia 16 tahun ditembak mati dan empat lainnya luka-luka usai cekcok di sebuah pertandingan sepak bola SMA di Oklahoma.
ADVERTISEMENT
Sementara insiden berdarah di Jacksonville adalah yang terbaru dari serangkaian penembakan bermotif kebencian rasial di AS. Peristiwa ini terjadi lima tahun setelah penembakan massal serupa sempat terjadi di kota yang sama.
Kala itu, seorang pria bersenjata menembak mati dua orang dan melukai beberapa orang lainnya di sebuah turnamen video game โ€” sebelum pelaku akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.