Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pria Tegal Depresi di Cape Town, Teriak-Teriak dan Bicara Sendiri soal Pemilu
9 Februari 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
WNI asal Tegal mengalami depresi di Cape Town, Afrika Selatan. Perwakilan Indonesia di kota tersebut membantu penanganan dari WNI berinisial MK itu.
ADVERTISEMENT
KJRI Cape Town dalam siaran pers menjelaskan, penanganan MK dimulai saat mereka menerima laporan dari Kepala Imigrasi Port Cape, Muneefah Abrahams, mengenai aksi MK berteriak-teriak di pelabuhan setempat.
MK diduga mengalami halusinasi dan depresi. Pria itu berada di Cape Town bersama kru kapal Fukuseki Maru 1 untuk mengurus izin berlayar kembali (sign on).
MK, kata KJRI Cape Town, berbicara sendiri mengenai agama, negara, pemilu dan ayah ibu nenek moyang keturunannya. MK juga berteriak menyatakan tubuhnya sakit sehingga menyebabkan kepanikan petugas pihak imigrasi pelabuhan.
Tindakan MK membuat dirinya tidak mendapat izin sign on. Ia dikembalikan ke kapal untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
KJRI Cape Town saat ini telah mendampingi MK, kemudian membawa ke klinik kesehatan mental dan ditangani oleh dokter psikiater.
ADVERTISEMENT
"Untuk meringankan beban mentalnya, KJRI Cape Town memfasilitasi video call yang bersangkutan dengan pihak keluarga di Indonesia. Video call berlangsung sekitar 30 menit dan pihak keluarga harapkan dukungan KJRI Cape Town untuk dapat memfasilitasi kepulangannya ke Indonesia," ucap KJRI Cape Town.
"Kondisi depresi MK diduga dipicu oleh kabar meninggalnya ibu beberapa saat sebelum dirinya kembali bekerja ke kapal berbendera Jepang tersebut," sambung mereka.
Pada 8 Februari 2024, Konsul Protokol dan Konsuler KJRI Cape Town, Faiez Maulana, beserta staf kembali mengunjungi MK untuk melihat perkembangan perawatan. Pihak KJRI memberikan bantuan moral dan item barang-barang khas Indonesia.
"MK menyatakan ingin segera kembali ke Tanah Air guna berkumpul kembali dengan keluarganya," papar KJRI Cape Town.
ADVERTISEMENT
"KJRI Cape Town berkoordinasi dengan seluruh stakeholders baik agen di Cape Town dan di Indonesia maupun pemilik kapal di Jepang guna memastikan yan bersangkutan mendapatkan penanganan terbaik termasuk mengenai dipulangkan ke kampung halamannya tanpa melanggar kontrak kerja," jelas mereka.