Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pria yang Mirip Soeharto di KRL Tak Ingin Kisahnya Dibesar-besarkan
1 Juni 2018 17:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Moses David Jonathan kaget saat ada pesan masuk di grup whatsapp keluarga. Dalam pesan yang masuk itu, terdapat sesosok pamannya, yakni Harry Soedjono yang disangka mirip Presiden kedua RI Soeharto .
ADVERTISEMENT
Terang saja, seisi grup keluarganya itu riuh. Banyak yang tak menyangka jika sosok Harry yang selama ini dikenal sebagai bagian dari anggota keluarga dianggap sebagai Soeharto. Padahal, selama ini mereka menganggap bahwa Harry sama sekali tak mirip dengan Soeharto.
"Eggak terlalu sih, biasa aja," ujar Moses saat dihubungi kumparan, Jumat (1/6).
Menurut Moses, pamannya itu juga menjadi bagian dari grup whatsapp keluarga. Kendati demikian, kata dia, pamannya tersebut tak bereaksi apa-apa saat dirinya dibicarakan oleh seisi grup.
Moses dan anggota keluarga lainnya sendiri menyadari sosok tersebut sebagai Harry Seodjono karena familiar dengan gaya berpakaian yang digunakan.
"Setelannya memang begitu kalau setiap dia keluar," tambahnya.
Meski demikian, Moses sempat menanyakan kebenaran foto 'Soeharto' itu kepada pamannya. Melalui sambungan telepon, kata Moses, pamannya mengiyakan bahwa foto itu merupakan dirinya.
ADVERTISEMENT
"Tadi saya telepon. Dia bilang 'Wah kamu ketinggalan zaman, udah lama itu (sudah beberapa hari lalu)'", ujar Moses menirukan kata-kata pamannya.
Selain itu, Moses menyebut pamannya juga tak ingin fotonya yang viral itu dibesar-besarkan. Oleh karena itu, pamannya itu pun enggan untuk diwawancarai
"Jangan, jangan ah, enggak usah," kata Moses menirukan ucapan pamannya.
"Takut terkenal dianya, saya juga bingung," tutup Moses
Penampakkan sosok 'Soeharto' yang tengah duduk di kursi prioritas KRL itu sendiri mencuat pertama kali pada Rabu (30/5). Kala itu, fotografer senior Arbain Rambe mengunggahnya di akun Twitter miliknya. Sejak saat itulah foto tersebut tersebar luas dan menjadi pertanyaan banyak warganet.