Pria yang Tembak Mati 3 Orang di Belgia Baru Keluar dari Penjara

30 Mei 2018 0:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baku tembaka di Liege, Belgia (Foto: VICTOR JAY via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Baku tembaka di Liege, Belgia (Foto: VICTOR JAY via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Seorang pria terduga teroris menembak mati tiga orang; dua polisi, satu warga, di kota Liege, Belgia, pada Selasa (29/5) sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Pelaku sendiri telah ditembak mati oleh pasukan elite kepolisian.
ADVERTISEMENT
Radio lokal Liege RTBF seperti dikutip dari AFP, menyebutkan bahwa pelaku penembakan itu baru keluar dari penjara pada Senin (28/5) lalu. Ia sempat ditahan karena diduga memiliki hubungan dengan kelompok Islam radikal.
"Dia dicurigai telah diradikalisasi (di penjara). Dia telah dilaporkan atau diduga menjadi anggota rombongan perekrut Islamis," ujar penyiar RTBF pada Selasa (29/5).
Sementara Kepala Kepolisian kota Liege, Christian Beaupere, mengatakan pelaku sejak awal memang menargetkan anggota kepolisian sebagai targetnya. Hal itu dipekuat dengan bukti bahwa pelaku sempat membuntuti dua anggota polisi wanita, sebelum menembak mati keduanya.
"Jelas bahwa tujuan si pembunuh adalah menyerang polisi," kata Christian Beaupere.
Sebelumnya Radio lokal Liege RTBF seperti dikutip Reuters mengatakan, tidak menutup kemungkinan peristiwa itu bermotifkan terorisme. Menurut koran La Libre Belgique yang mengutip sumber kepolisian, pelaku berteriak Allahu Akbar ketika beraksi.
ADVERTISEMENT
"Itu (terorisme) adalah salah satu skenario yang ada, tapi untuk saat ini seluruh skenario terbuka," kata juru bicara krisis nasional anti terorisme Belgia.
Baku tembaka di Liege, Belgia (Foto: VICTOR JAY via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Baku tembaka di Liege, Belgia (Foto: VICTOR JAY via REUTERS)
Liege adalah kota industri yang terletak dekat perbatasan Jerman. Belgia sendiri masih dalam keadaan waspada tingkat tinggi setelah serangan teroris di Brussels yang menewaskan 35 orang, termasuk tiga pelaku, pada 2016 lalu.
Brussels juga diketahui tempat tinggal para simpatisan ISIS yang melakukan penyerangan di Paris pada 2015, menewaskan 130 orang.