Pria yang Terluka karena Celurit di Jalan Dewi Sartika Dioperasi

25 April 2017 11:10 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tawuran di Cawang (Foto: Twitter/@TMCPoldaMetro)
Albert Jhon Daniel (19), mengalami luka bacok pada bagian kepala depan dengan parang yang sepanjang kurang lebih 1 meter. Dalam video dan foto yang menyebar di media sosial dan whatsapp group, celurit terlihat masih menancap pada bagian kepalanya.
ADVERTISEMENT
Berjalan di papah temannya, Albert memegangi celurit yang ujungnya menancap di kepalanya. Darah bercucuran di tangannya. Albert merupakan anggota salah satu kelompok yang terlibat tawuran di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur pada Senin (24/4).
"Korban selesai dioperasi tadi pagi," kata Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP Sapta Maulana yang dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Selasa (25/4).
Kondisi remaja itu sudah pulih dan saat ini masih menjalani perawatan di RS Polri.
Tawuran terjadi dua kali pada Senin sore dan malam. Persoalan diduga dipicu lahan putaran di ruas jalan itu. Pihak kepolisian mengamankan 30 orang dalam kasus ini. Ada seorang saksi yang berpotensi diproses pidana.
ADVERTISEMENT
Sementara itu menurut Kapolres Jaktim Kombes Andry Wibowo, pihaknya akan berupaya agar budaya tawuran dihapuskan dari cara berfikir dan gaya penyelesaian masalah di lapangan di kalangan remaja.
"Ini menjadi tanggung jawab bersama mulai dari keluarga, RT, kelurahan, tempat-tempat Ibadah, instansi militer maupun sipil serta kepolisian termasuk tokoh tokoh masyarakat dan agama," beber Andry.
Andry mengungkapkan, yang utama, adanya kepedulian terhadap persoalan di masyarakat. Penyelesaian harus dimulai dari akar rumput.
"Mereka anak-anak kita dan adik-adik kita, aset masa depan negara harus disentuh dan dibina serta diarahkan untuk hal hal yang positif termasuk mencari solusi dari berbagai masalah sosial mereka," urai Andry.
ADVERTISEMENT
Penanganan tawuran ini, lanjut Andry, memang harus segera dituntaskan.
"Mentalitas keroyokan ini harus dihapuskan. Enggak akan maju bangsa ini. Itu potret sebagian budaya yang saat ini berkembang," tutup Andry.