Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pro-Komunis dan Pakai Kaus Che Guevara, Tentara AS Dipecat
20 Juni 2018 11:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB

ADVERTISEMENT
Seorang tentara Amerika Serikat dipecat karena dianggap pro-komunis dan mengagungkan tokoh Marxisme Che Guevara. Tindakan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut kemiliteran AS.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Associated Press (AP), tentara bernama Spenser Rapone itu dipecat Senin (18/6) setelah videonya tersebar pada September 2017. Video tersebut diambil di hari kelulusannya dari Akademi Militer West Point, New York, pada 2016.
Dalam video tersebut, pria 26 tahun itu memperlihatkan tulisan berbunyi "komunisme akan menang" di dalam topinya sembari mengacungkan tinjunya. Dalam cuplikan lainnya, Rapone memperlihatkan kaus di dalam seragamnya yang bergambar Che Guevara.
Akibat tersebarnya video itu, ancaman pembunuhan dan hujan hujatan diterima oleh Rapone. West Point usai menyebarnya video itu mengatakan "tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai Akademi Militer AS."
Kurang dari setahun video itu tersebar, Rapone yang pernah bertugas di Afghanistan sebelum masuk West Point diberhentikan dengan tidak hormat karena tindakannya tersebut.
ADVERTISEMENT

Kepada AP, Rapone mengaku menjadi seorang komunis sejak bertugas di Afghanistan, sebelum diterima di West Point. Pemahamannya soal komunis justru semakin kuat ketika dia menempuh studi di akademi militer bergengsi dan banyak melahirkan banyak tokoh penting itu.
"AS telah menjadi pem-bully di negara-negara termiskin di dunia. Militer AS adalah salah satu yang berteknologi paling canggih sepanjang masa, tapi yang kita lakukan adalah kebrutalan, invasi, dan meneror masyarakat yang tidak ada hubungannya dengan ancaman yang disebut AS," kata Rapone.
Berdasarkan Undang-undang Pengendalian Komunis AS yang disahkan pada 1954, paham komunisme dilarang di negara itu. Para penganut paham komunisme, pendukung, partai berbau komunis, dan segala kegiatan komunisme dikriminalisasi di AS.
Rapone tidak peduli dan menyatakan dirinya tetap akan tegung memegang pemahaman terlarangnya itu.
ADVERTISEMENT
"Saya menganggap diri saya seorang sosialis revolusioner. Saya akan menyerukan seluruh tentara yang punya akal sehat untuk menurunkan senjata dan bergabung dengan saya...berhenti jadi agen imperialisme dan bergabung dalam gerakan revolusi," kata Rapone kepada AP.