news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Produser Hollywood Ingin Angkat Kisah Anak Thailand ke Layar Lebar

11 Juli 2018 4:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ambulan berangkat dari kawasan gua Tham Luang di provinsi utara Chiang Rai, Thailand (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
zoom-in-whitePerbesar
Ambulan berangkat dari kawasan gua Tham Luang di provinsi utara Chiang Rai, Thailand (Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun)
ADVERTISEMENT
Peristiwa nahas yang menimpa 12 anak dan seorang pelatihnya yang terjebak di Gua Tham Luang, Chiang Rai, Thailand, menjadi perhatian dunia selama kurang lebih dua pekan ini. Tak ayal bila sejumlah produser Hollywood disebut akan mengangkat kisah ini ke layar lebar.
ADVERTISEMENT
Dua produser dari rumah produksi Pure Flix telah tiba di lokasi Gua Tham Luang untuk mewawancarai warga setempat. Michael Scott dan asistennya Adam Smith bahkan berencana mengajak seorang penulis naskah untuk mendapatkan kesaksian eksklusif dari Navy SEAL Thailand, hingga keluarga korban.
"Saya melihat ini sebagai sebuah film Hollywood yang dibintangi aktor papan atas," kata Michael Scott dari Pure Flix kepada AAP, seperti dilansir News Australia, Rabu (11/7).
Scott mengaku tak masalah bila sikapnya dinilai tak acuh terhadap para korban. "Akan ada rumah produksi lainnya yang datang. Jadi kami harus bergerak cepat," lanjut dia.
Sementara itu Mike Medayov, seorang produser yang pernah masuk nominasi Oscar, menyebut peristiwa yang dialami ke-12 anak itu sangat mungkin untuk dijadikan film atau serial televisi.
ADVERTISEMENT
"Ini tentang keberhasilan tiap orang dalam sebuah tragedi. Ini adalah cerita yang luar biasa," kata produser film 'The 33' --film tentang terjebaknya penambang Chili di bawah tanah-- itu, dikutip dari Reuters.
Selain kisah heroik dari para penyelamat, rangkaian peristiwa yang terjadi pada 12 anak itu dipenuhi dengan ketegangan saat penyelamatan berlomba dengan banjir yang mengancam.
"Ini menjadi sebuah kombinasi elemen berbahaya dan heroisme," ucap Judi Farkas yang terlibat dalam film peraih Piala Oscar, 'Argo'.
Kendati demikian, produksi film ini bukan hal yang mudah. Para pembuat film harus mengantongi izin dari keluarga korban, pelatih, dan tim penyelamat demi mendapatkan kesaksian mereka. Tak hanya itu, mereka ulang adegan penyelamatan menjadi suatu hal yang tak murah.
ADVERTISEMENT
"Ongkos syuting di Thailand cukup murah. Namun para pembuat film harus melakukan adegan penyelaman di air. Syuting dalam air itu mahal," ujar Medavoy.
Selain itu, produksi layar lebar akan memakan waktu bertahun-tahun hingga siap tayang di bioskop. Produser juga harus mempertimbangkan apakah publik masih tertarik dengan cerita ini ketika tak lagi jadi tajuk utama di media.
"Jelas bahwa anak-anak itu adalah inti dari kisah ini. Tapi kami belum tahu siapa yang memimpin misi penyelamatan. Kami tak punya cukup informasi soal kisah ini. Jadi kami belum bisa memastikan dari perspektif siapa cerita ini akan diangkat," terang Farkas.