Prof Dadan: Evaluasi MBG di Ramadan, Harapan Menu Kearifan Lokal Bisa Diakomodir

17 Maret 2025 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana menyebut pelaksanaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) selama Ramadan berjalan lancar. Namun, ia menyoroti perlunya evaluasi menu agar lebih mengakomodasi makanan khas daerah yang tahan lama.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah lancar karena makanannya kering jadi kejadian (insiden) juga jarang dan memang titik krusialnya ada di evaluasi menu. Jadi kami harapkan kearifan lokal bisa diakomodir,” kata Dadan usai peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (17/3).
Menurutnya, SPPG dan ahli gizi diharapkan dapat menyajikan menu Ramadan berbasis kearifan lokal, seperti pempek yang tahan lama, batagor, hingga salad.
“Seperti itu pempek, batagor, salad, yang seperti itu yang kita harapkan bisa diimplementasikan,” ujarnya.
Murid menikmati paket makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Sinduadi Timur, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Senin (13/1/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dadan juga mengatakan bahwa layanan MBG Ramadan akan segera berakhir dan kembali ke menu normal.
“Nah, pelayanan juga tidak lama lagi akan berakhir dan bersiap-siap kembali ke menu normal,” ucapnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah), Ketua BGN Dadan Hindayana (kanan) dan Mendikdasmen Abdul Muti meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Dadan juga menekankan bahwa selama Ramadan, menu normal juga tetap berjalan di daerah yang sebagian besar penduduknya tidak menjalankan puasa. Selain itu, bahan makanan yang digunakan dalam program ini harus memiliki daya tahan tinggi.
ADVERTISEMENT
“Dan kalau bahan-bahan makanan seperti ada di rumah kaca ini bahan makanan yang bisa dipakai, sayuran yang bisa tahan 12 jam, karena kualitasnya bagus,” jelas Dadan, menunjuk bahan-bahan di SPPG Pejaten yang baru diresmikan.