Prof Hindra: Yang Alami KIPI AstraZeneca di Sulut Karyawan, Perusahaan Gelisah

30 Maret 2021 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari.
 Foto: FKUI
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari. Foto: FKUI
ADVERTISEMENT
Program vaksinasi AstraZeneca di Sulawesi Utara (Sulut) dihentikan akibat serangkaian KIPI ringan yang dirasakan sejumlah warga. Namun selain Sulut, tak ada daerah lain yang melaporkan kejadian KIPI ringan sampai harus dihentikan sementara.
ADVERTISEMENT
Ketua Komnas KIPI Prof Hindra Irawan Satari mengatakan pihaknya masih menginvestigasi kenapa hanya Sulut yang melaporkan KIPI. Namun asumsinya, sebagian besar warga Sulut yang menerima vaksinasi AstraZeneca dan mengalami KIPI adalah karyawan, sehingga perusahaan khawatir dan melapor kepada dinas kesehatan.
"Tentu saja ini memerlukan yang lebih dalam, ya. Investigasi. Namun terlihatnya di Sulut ini (vaksinasinya), dilakukannya di beberapa tempat umum. Dan yang dilaporkan kebanyakan dari pegawai perusahaan," kata Hindra dalam siaran pers virtual, Selasa (30/3).
"Sehingga yang demam, menggigil, susah napas, semua itu enggak masuk kerja. Jadi pimpinan perusahaan kemudian merasa gelisah ya, karena karyawannya tidak masuk dan menyangka ada kejadian yang buruk. Namun ternyata satu hari, (memang) ada yang lebih dari 2 hari, semua berakhir dengan sehat," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kata Hindra, pihaknya akan terus mengkaji kejadian di Sulut meski program vaksinasi dilanjutkan kembali. Ini guna memantau jika laporan KIPI yang lebih serius ditemukan.
"Teman-teman di Komda juga akan tetap mengkaji. Meskipun vaksinasi dilanjutkan kembali, tapi kajian tetap dilakukan secara berkala," tuturnya.
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. Foto: Yves Herman/REUTERS
Selain Sulut, 1,1 juta vaksin AstraZeneca juga disebar NTT, Jambi, hingga Maluku, termasuk Jatim dan Bali. Namun, Komnas KIPI belum menerima laporan dari daerah-daerah tersebut.
"Di Jatim dan di Bali barangkali sasarannya lain (bukan karyawan). Saya tidak tahu tepat. Karena kami belum ada laporan. Jadi kami belum mengadakan kajian secara khusus di Jatim dan Bali," tutup Hindra.
Dikutip dari manadobacirita, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara menghentikan sementara pelaksanaan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca pada Sabtu (27/3). Musababnya mereka melaporkan, 5 -10 persen masyarakat yang disuntikkan vaksin tersebut mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara, dr Steaven Dandel, menjelaskan KIPI yang dirasakan warga usai divaksinasi adalah gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntah. Oleh sebab itu, diputuskan penghentian vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca meski sifatnya sementara.
Dandel menjelaskan dalam Emergency Use Authorization (EUA) vaksin AstraZeneca, sebenarnya telah disebutkan bahwa KIPI ini adalah efek samping atau adverse effect dari vaksin tersebut yang sifatnya sangat sering terjadi. Maka, saat ini pihaknya perlu mempersiapkan komunikasi risiko kepada masyarakat untuk dapat menerima fakta tersebut sehingga tidak terjadi kepanikan.