Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tim peneliti dari Universitas Padjadjaran (Unpad) tengah meneliti dan menguji efektivitas vaksin Sinovac dalam menghadapi varian baru virus corona asal Inggris, B117 UK. Varian ini telah masuk ke Indonesia dan ditemukan di Karawang dari seorang TKI dari Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
"Nah, itu yang akan saya teliti, penelitiannya belum selesai tapi semoga masih bisa meng-cover karena dia itu kan mutasi terus, mutasi dan ini baru setahun," kata Guru Besar Unpad sekaligus Ketua Tim Riset Vaksin COVID-19, Prof Kusnandi Rusmil, di RSP Unpad, Rabu (3/3).
Kusnandi mengatakan, virus memang selalu mengalami mutasi secara alamiah dan tak dapat dicegah. Menurut dia, varian corona B117 UK lebih menular bila dibandingkan dengan varian sebelumnya. Akan tetapi, soal dampaknya terhadap tubuh, dipastikan tak jauh berbeda.
"Sebuah virus itu selalu akan berubah dan mutasi terus untuk mempertahankan diri supaya tetap eksis. Itulah makanya virus mana pun akan mutasi, enggak bisa dicegah, alamiah seperti itu," ucap dia.
"Dia itu bukan lebih ganas, tapi dia lebih menular, tapi keganasannya sama, enggak ada bedanya tapi dia lebih menular. Kalau keganasan enggak," pungkas dia.
Setahun pandemi corona berlalu, Indonesia mendapat ujian baru. Varian corona baru dari Inggris, yang disebut para ahli jauh lebih menular dari varian Wuhan, ditemukan di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung Wamenkes dr Dante Saksono.
ADVERTISEMENT
"Tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia. Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus," kata Dante dalam jumpa pers virtual, Selasa (2/3).
"Artinya apa? Artinya kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang semakin berat," kata Dante.