Prof Tjandra soal 2 Pasien Omicron Meninggal: Semua Harus Ekstra Waspada

23 Januari 2022 10:29 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota IAVG COVAX dan Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota IAVG COVAX dan Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama berduka atas wafatnya dua warga Indonesia karena corona Omicron Sabtu (22/1) kemarin. Ada 2 hal yang bisa jadi pelajaran terkait hal tersebut. Satu komorbid berat, seorang lainnya belum divaksin.
ADVERTISEMENT
"Pertama, wafatnya dua warga kita kembali menunjukkan bahwa tidak semua infeksi Omicron adalah “ringan”, jadi semua kita harus ekstra waspada , tentu tanpa perlu panik," kata Eks Direktur WHO Asia Tenggara itu dalam keterangannya, Minggu (23/1).
Kedua, data kematian akibat Omicron dari beberapa negara. Seperti di Inggris sampai 31 Desember 2021 sudah ada 75 orang yang meninggal.
"Pasien pertama yang meninggal di Amerika Serikat umurnya 50 tahunan, sudah pernah COVID sebelumnya, belum divaksinasi," tutur dia.
Ia menambahkan, di Jepang yang meninggal karena Omicron adalah lansia dengan komorbid berat. Di Australia yang meninggal adalah usia 80an dengan komorbid
"Singapura yang meninggal 92 tahun, tidak ada komorbid yang jelas, tidak vaksinasi," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"India yang meninggal  74 tahun, dengan diabetes melitus dan komorbid lain," tutupnya.