Prof Tjandra soal Boleh Lepas Masker di Outdoor: Tren COVID-19 Harus Dimonitor

18 Mei 2022 10:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Tjandra Yoga Aditama. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Prof Tjandra Yoga Aditama. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi kini mengizinkan masyarakat lepas masker saat beraktivitas di luar ruangan. Aturan dilonggarkan seiring kondisi pandemi COVID-19 yang terus membaik.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan pandangannya. Ada sejumlah hal yang disampaikannya.
Berikut pandangan eks Direktur WHO Asia Tenggara itu, Rabu (18/5):
Pertama, memang kasus kita sudah melandai dan angka kepositifan serta reproduksi sudah rendah. Juga di banyak negara sudah banyak yang melonggarkan pemakaian masker di luar ruangan.
Kedua, tentu kebijakan baru ini perlu monitor saksama, antara lain dengan meningkatkan jumlah test sehingga kalau ada kenaikan kasus maka kebijakan dapat dievaluasi.
Ketiga, juga perlu peningkatan pemeriksaan whole genome sequencing yang dapat mendeteksi kalau2 ada varian baru, atau sub varian Omicron seperti BA.4 dan BA.5 yang bahkan sudah terdeteksi di Singapura
Keempat, kita tahu ada tiga kemungkinan skenario varian COVID-19 yang perlu diperhitungkan kalau terjadi di bulan2 mendatang, kalau ada, yaitu:
ADVERTISEMENT
2.1. base scenario di mana memerlukan vaksinasi (dan booster) berulang,
2.2. best scenario di mana keadaan jadi jauh lebih ringan dari sekarang, tetapi juga mungkin ada
2.3. worst scenario yang varian baru lebih mudah menyebar dan lebih parah pula, bahkan mungkin perlu penyesuaian vaksin. Tentu kita harapkan yang 1) atau 2) yang terjadi, jangan sampai yang 3)
Kelima, karena saya kebetulan sekarang sedang di New York yang memang sudah beberapa waktu yang lalu melonggarkan pemakaian masker, ada 3 hal yang saya lihat sehari-hari:
3.1. di tempat terbuka di mana tidak usah lagi pakai masker maka tetap saja ada sejumlah orang yang pakai masker.
3.2. di ruangan tertutup yang masih harus pakai masker (kereta api dan bus) serta ruang lain yang kebijakan sesuai peraturan bisnis masing2 (restoran, tempat pertunjukan) maka masih ada juga orang yang tidak pakai masker
ADVERTISEMENT
3.3. di banyak tempat tersedia tenda2 untuk orang dapat melakukan PCR secara gratis, seperti saya berfoto di Forrest Hill New York ini. Artinya jumlah test dapat tetap terjaga tinggi, sesuatu hal yang baik kalau kita lakukan di Indonesia.
Sementara itu, pada 16 Mei 2022 kemarin dulu bahkan Otoritas Kesehatan New York malah baru mengeluarkan kebijakan baru karena ada "high level of COVID-19 alert". Hal ini berdasarkan kenaikan jumlah kasus, angka kasus masuk RS, dan Bed Occupation Rate (BOR).
"Dikeluarkan advisory yang menyebutkan penggunaan masker di semua ruangan umum tertutup. Ini adalah salah satu bentuk penyesuaian kebijakan yang mungkin juga kita pertimbangkan di hari-hari mendatang, kalau diperlukan," tutup Prof Tjandra.
ADVERTISEMENT