news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Prof Wiku Ingatkan Ciri-ciri Hewan Kena PMK Jelang Idul Adha

8 Juli 2022 10:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Pakar dan Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) Prof Wiku Adisasmito mengingatkan umat Islam jelang Hari Raya Idul Adha akhir pekan ini. Katanya, hewan yang akan dikurbankan harus sehat dan terhindar dari virus PMK.
ADVERTISEMENT
Prof.Wiku menegaskan bahwa hewan yang memiliki gejala PMK atau terbukti membawa virus harus dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) kemudian dimusnahkan dengan cara dikubur.
“Dalam momentum hari raya Idul Adha pada 10 Juli 2022 mendatang hewan ternak yang akan disembelih seluruhnya dalam keadaan aman dan sehat dari virus. Serta pemerintah menekankan bagi hewan yang memiliki gejala atau terbukti terinfeksi virus PMK maka harus dipotong berjarak di mana hal tersebut ini dapat dilakukan di Rumah Potong Hewan untuk selanjutnya dimusnahkan dengan melalui proses penguburan bukan dibakar,” ujar Wiku kepada wartawan dikutip Jumat (8/7)/
Prof Wiku menyebutkan bahwa ciri dari hewan yang terkena virus PMK ini bervariasi dari ringan hingga berat tergantung pada spesies hewan umur hewan serotipe virus serta jumlah paparan virus.
ADVERTISEMENT
Ciri khas penyakit ini dapat dilihat dari munculnya lepuh di kulit bagian hidung, lidah, bibir, dalam rongga mulut baik di gusi langit-langit maupun pipi bagian dalam, sela kuku, dan lingkaran kuku, serta di puting susu hewan betina.
Wiku menambahkan bahwa setelah kulit melepuh hewan menjadi lemas dan enggan bergerak atau makan. Ia juga menyebutkan tanda-tanda lain pada hewan terinfeksi PMK yaitu demam dan depresi.
“Tanda klinis lain yang sering ditemukan yaitu demam sekitar 40 derajat celsius kemudian depresi diperselivasi atau keluar air liur secara berlebihan kemudian terjadi penurunan nafsu makan berat badan dan produksi susu serta hambatan pertumbuhan,” tambah wiku.
Dalam menyambut hari raya kurban di tengah penyebaran virus PMK ini, Satgas Penanganan PMK mengingatkan untuk menghindari konsumsi bagian kaki, kepala, dan jeroan pada hewan ternak.
ADVERTISEMENT
“Kemudian sebagai bentuk hati-hatian masyarakat Dimohon untuk menghindari terlebih dahulu konsumsi bagian kaki kepala dan jeroan pada hewan ternak tentang PMK seperti sapi kambing babi domba dan lain-lain semua ini agar tidak terjadi perluasan penularan virus maupun pencemaran lingkungan di sekitar kita,” pungkas Wiku.