Prof Wiku Sesalkan Rapid Antigen Bekas di Bandara: Kita Masih Krisis Kemanusiaan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Layanan rapid test antigen PT Kimia Farma Diagnostik menjadi sorotan lantaran petugas menggunakan alat bekas atau daur ulang. Terkait kasus ini, jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan keprihatinannya karena ada petugas kesehatan yang melanggar SOP.
ADVERTISEMENT
"Oknum sudah menjalani proses hukum yang didukung penuh pihak perusahaan testing kit tersebut," kata Wiku dalam keterangannya, Kamis (29/4).
Wiku mengimbau setiap elemen baik masyarakat dan petugas di lapangan secara bertanggung jawab dan bijaksana menaati prosedur, serta melakukan monitoring yang ketat.
"Ingat, kita saat ini dalam keadaan krisis kemanusiaan dan sangat tidak bijak jika masih ada yang memanfaatkan peluang tersebut untuk membahayakan keselamatan masyarakat," tegasnya.
Kasus ini bermula ketika Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut menggerebek pelayanan rapid test di lantai II mezzanine Bandara Kualanamu, Deli Serdang.
Penggerebekan dilakukan karena petugas memeriksa rapid test antigen di sana menggunakan alat bekas atau daur ulang. Polisi sudah mengamankan tujuh orang, dengan rincian lima orang dari laboratorium Kimi Farma Medan Kartini, satu kepala layanan merangkap business manager, dan satu office boy.
ADVERTISEMENT