Prof Wiku: Tidak Ada Varian Baru COVID-19 di Bangkalan

11 Juni 2021 21:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Ganip Warsito saat meninjau kondisi di Bangkalan terkait lonjakan kasus positif COVID-19, Selasa (8/6). Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Ganip Warsito saat meninjau kondisi di Bangkalan terkait lonjakan kasus positif COVID-19, Selasa (8/6). Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Munculnya berbagai varian baru COVID-19 memicu kekhawatiran masyarakat. Sebab, penularan COVID-19 dari varian baru lebih cepat dibandingkan varian aslinya.
ADVERTISEMENT
Lonjakan penularan COVID-19 secara massif dan cepat menjadi salah satu indikator adanya varian baru COVID-19.
Kabupaten Bangkalan, Madura, dalam seminggu terakhir mengalami lonjakan kasus positif COVID-19 yang tinggi.
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
Ketua Satgas COVID-19, Letjen TNI Ganip Warsito, sampai meninjau rumah sakit lapangan Kogabwilhan 2 Indrapura, Surabaya, Jawa Timur.
"Adapun kegiatan tersebut untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana dalam mengantisipasi lonjakan kasus yang terjadi di wilayah Surabaya, khususnya dari Kabupaten Bangkalan, Madura, dan repatriasi pekerja migran Indonesia," kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Jumat (11/6).
Meski ada peningkatan penularan di Bangkalan, Wiku memastikan pemerintah belum menemukan adanya varian baru COVID-19 di sana.
ADVERTISEMENT
"Terkait klaster Madura, RS Lapangan Indrapura telah menerima 114 pasien, di mana 4 di antaranya dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya. Hingga saat ini tidak ada varian baru yang ditangani di RS Lapangan Indrapura," tutur Wiku.
Sebelumnya, dalam Rapat dengan Menkes dan BNPB pada Selasa (8/6), Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron melaporkan total jumlah kasus baru COVID-19 di Kabupaten Bangkalan hingga 7 Juni 2021 mencapai 322 orang.
Total jumlah kasus yang terdata Satgas COVID-19 sejak awal pandemi hingga saat ini sebanyak 1.799 orang. Dari jumlah tersebut, 1.521 orang sembuh, 188 orang meninggal dunia.