news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Prof Wiku Ungkap 5 Provinsi dengan Kenaikan COVID-19 Tertinggi, tapi BOR Stabil

9 Juni 2022 9:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut ada 5 provinsi penyumbang kenaikan kasus aktif pada periode 2-8 Juni 2022. Mereka adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
“Pertama DKI Jakarta mengalami kenaikan 30%, kedua Banten mengalami kenaikan 38%, dan yang ketiga Jawa barat mengalami kenaikan 18%, keempat DIY Yogyakarta mengalami kenaikan 45%, dan kelima Jawa Timur mengalami kenaikan 37%,” ucap Wiku dalam keterangannya dikutip Kamis (9/6).
Menurutnya angka kasus positif yang tinggi ini linear dengan penduduk Indonesia yang terpusat di Pulau Jawa. Serta dipicu oleh aktivitas masyarakat yang saat ini sudah kembali normal.
“Kelima provinsi ini meskipun mengalami kenaikan kasus aktif, namun masih cenderung menunjukkan angka kematian dan masih terjaganya angka. Bed Occupation Rate (BOR) di bawah tiga persen,” imbuh Wiku.
Dari data yang dipaparkan satgas COVID juga terlihat bahwa kematian mingguan hanya bertambah DI Yogyakarta dalam satu minggu terakhir dari 1 kematian meningkat jadi 3 kematian.
ADVERTISEMENT
Wiku memohon kepada pemerintah daerah baik gubernur maupun bupati dan wali kota terutama di 5 provinsi yang jadi penyumbang kasus aktif terbanyak untuk dapat memantau dan memitigasi kenaikan yang terjadi.
“Dimohon kepada para gubernur terutama pada 5 provinsi yang tadi saya sebutkan untuk bersama dengan bupati wali kotanya dalam memantau dan memitigasi kenaikan yang terjadi. mohon evaluasi kebijakan dan peraturan yang berlaku apabila diperlukan,” pungkas Wiku.
Belajar dari pengalaman peningkatan kasus COVID-19 yang pernah Indonesia alami, Prof Wiku mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada sekecil apa pun kenaikan kasus yang terjadi.
Reporter: Ainun Nabilla