Prof Zubairi Tanggapi Nyinyiran Santri Tutup Kuping saat Ada Musik: Malapetaka

15 September 2021 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban. Foto: Facebook/Zubairi Djoerban
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban. Foto: Facebook/Zubairi Djoerban
ADVERTISEMENT
Di media sosial belakangan ramai dibicarakan soal rombongan santri yang menutup telinga saat ada musik diputarkan. Kejadian ini saat para santri tersebut mengantre vaksinasi corona.
ADVERTISEMENT
Pro kontra pun muncul. Ada yang merasa aneh, ada yang merasa wajar saja karena para santri tersebut hafiz yang sedang dalam proses menghafal Al-Quran. Jadi khawatir apabila mendengarkan musik atau hal yang dinilai menganggu lainnya, hafalannya bisa hilang perlahan.
Isu ini dibicarakan banyak pihak, dari masyarakat biasa, politikus, pekerja seni, influencer, bahkan ahli kesehatan. Salah satu komentar datang dari Ketua Satgas COVID-19 IDI Prof dr Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM.
Prof Zubairi memang dikenal aktif memberikan pandangannya terkait berbagai isu terkait pandemi maupun isu sosial kekinian.
"Menyalakan api pada isu-isu agama, seperti tentang santri penghafal Qur'an, dan berharap itu akan menggalang dukungan publik, adalah malapetaka," kata Zubairi dalam akun Twitternya pada Rabu (15/9).
ADVERTISEMENT
Zubairi sudah mengizinkan cuitannya dikutip.
Diaz Hendropriyono semasa menjabat Ketum PKPI. Foto: Dok. PKPI
Postingan video santri menutup kuping saat ada musik itu dibagikan oleh Staf Khusus Presiden Jokowi, Diaz Hendropriyono, melalui akun Instagramnya. Banyak yang menyoroti komentar Diaz yang dinilai tidak proporsional.
"Sementara itu... kasian dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah. There's nothing wrong to have a bit of fun!" tulis Diaz dalam postingannya yang diunggah 2 hari lalu itu.
Oleh karena itu Prof Zubairi meminta semua pihak menahan diri.
"Berhentilah bikin kacau. Selama kita bertengkar pada soal yang begini terus, bisa-bisa tak ada ruang tersisa untuk masalah nyata," tutur dia.