Profil 5 Jaksa yang Direstui Jaksa Agung untuk Daftar Capim KPK

Ilustrasi Gedung Kejaksaan Agung RI. Foto: Shutterstock

Lima orang jaksa mendapatkan restu dari Jaksa Agung ST Burhanuddin, untuk maju dalam seleksi pimpinan KPK 2024-2029. Beberapa di antaranya ternyata bukanlah orang baru di lembaga antirasuah.

Kelimanya yakni:

Siapa mereka?

Sugeng Purnomo

Sugeng Purnomo saat mengikuti tes wawancara dan uji publik Calon Pimpinan KPK di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Sugeng merupakan pria kelahiran Surabaya, 23 Mei 1946. Sugeng mengenyam pendidikan terakhirnya di Universitas Hasanuddin dengan gelar Doktor Hukum.

Ia adalah jaksa senior yang pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di lingkungan Korps Adhyaksa.

Mulai dari, Kajati Papua, Direktur Penuntutan pada Jampidsus Kejagung, Kajati Sumsel, dan Staf Ahli Bidang Pidana Umum Kejagung.

Kini jabatan teranyarnya adalah Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan HAM Kemenkopolhukam.

Sugeng pernah ikut seleksi pimpinan KPK pada 2019 lalu. Namun dia tidak terpilih.

Harta kekayaan

Sugeng terakhir kali melaporkan LHKPN pada 28 Maret 2024 untuk tahun periodik 2023. Dalam laporannya itu, Sugeng mencantumkan harta Rp 6.704.626.323. Berikut rinciannya:

Total: Rp 6.704.626.323

Andi Herman

Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Andi Herman saat menyampaikan keterangan pers. Foto: I.C.Senjaya/ANTARA

Andi adalah pria kelahiran 13 Januari 1966. Tak banyak informasi yang diketahui soal Andi, namun jabatan terakhirnya adalah Sesjampidsus Kejagung.

Sebelumnya, Andi juga pernah mengemban jabatan sebagai Kajati Jawa Tengah. Saat itu, Andi pernah menyelesaikan masalah sertifikasi Candi Borobudur.

Selain di bidang hukum, Andi juga pernah menoreh prestasi di bidang olahraga. Ia pernah membawa atlet Indonesia meraih medali emas dalam Paralympic Games 2020 di Tokyo Jepang.

Harta kekayaan

Andi Herman terakhir kali melaporkan LHKPN pada 28 Maret 2023 untuk tahun periodik 2022. Hartanya yakni Rp 6.389.462.931. Berikut rinciannya:

Total: Rp 6.389.462.931

Harli Siregar

Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar. Foto: Jonathan Devin/kumparan

Harli adalah putra asli Tanah Batak. Ia lahir pada 12 April 1970 di Dolok Sinumbah, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Harli pernah mengemban sejumlah jabatan penting di Kejaksaan. Mulai dari Kajari Lubuk Pakam, Wakajati Kaltim, Wakajati Babel, dan Kajati Papua Barat.

Harli merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU). Dari sana, ia meraih gelar Doktor hukum pada 2022.

Harta kekayaan

Harli Siregar melaporkan harta terbarunya ke LHKPN pada 22 Januari 2024 untuk tahun periodik 2023. Total hartanya yakni Rp 3.350.293.760. Berikut rinciannya:

Total: Rp 3.357.293.760

Ketut Sumedana

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, memberi keterangan kepada wartawan di Kejaksaan Agung pada Senin (24/7/2023). Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Ketut lahir di Buleleng, 25 Agustus 1974. Ia menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Mataram jurusan Hukum Tata Negara.

Ketut mengawali kariernya di kejaksaan sebagai Staf TU di Kejaksaan Negeri Praya, Lombok. Kemudian dia dipromosikan menjadi Kasi Saspol Kejati NTB, lalu Kasi Penuntutan Kejati NTB.

Kariernya juga terbilang moncer, tak berselang lama, Ketut sempat menjabat Kepala Kejaksaan Negeri mulai dari Kajari Mataram, Kajari Bantul, dan Kajari Gianyar.

Ketut juga punya pengalaman bertugas di lembaga antirasuah. Di KPK, Ketut bertugas sebagai Kasatgas Penuntutan.

Harta kekayaan

Ketut Sumedana teranyar melaporkan harta kekayaannya pada 23 Februari 2023 untuk tahun periodik 2022. Saat itu dia lapor punya harta Rp 9.970.000.000. Berikut rinciannya:

Total: Rp 9.970.000.000

Fitroh Rohcahyanto

Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto di sumpah saat pelantikan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (16/9/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Fitroh merupakan pria kelahiran Jepara, Jawa Tengah. Ia merupakan lulusan terbaik S3 Fakultas Hukum Universitas Airlangga dengan IPK 3,83.

Ia sudah malang melintang bertugas di KPK. Pada 16 September 2019, ia dilantik sebagai Direktur Penuntutan KPK.

Fitroh Rohcahyanto akhirnya mengundurkan diri sebagai Direktur Penuntutan KPK. Jaksa yang sudah 11 tahun mengabdi di KPK itu memilih kembali ke Kejaksaan Agung.

Harta kekayaan

Fitroh terakhir lapor LHKPN pada 3 Januari 2024 untuk tahun periodik 2023. Harta yang ia laporkan saat itu yakni Rp 5.057.000.000. Berikut rinciannya:

Total: Rp 5.057.000.000