Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Profil Anang, Ketua DPRD Lumajang dari PKB yang Tak Hafal Pancasila
12 September 2022 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Anang Akhmad Syaifuddin telah menyatakan pengunduran diri untuk melepas jabatan Ketua DPRD Kabupaten Lumajang.
ADVERTISEMENT
Dia mengumumkannya secara terbuka saat memimpin sidang paripurna untuk pembahasan Raperda tentang Perubahan APBD 2022 di Gedung DPRD Lumajang pada Senin, 12 September 2022.
Alasan Anang mundur karena beban moral akibat keliru melafalkan isi Pancasila dalam kesempatan menanggapi demonstrasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menolak kenaikan harga BBM, Rabu, 7 September 2022 lalu.
Keputusan Anang tersebut mengejutkan banyak pihak. Beberapa fraksi di DPRD Lumajang menolak pengunduran diri Anang. Bahkan, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menilai yang terjadi pada Anang bukan kesalahan fatal.
Perihal Anang keliru mengucapkan sila ke-4 dari Pancasila dianggap Thoriqul tidak dilakukan dengan sengaja. Sehingga, Thoriqul mengajak DPRD dan para pejabat bersama-sama membacakan Pancasila secara benar untuk menebus kesalahan Anang.
ADVERTISEMENT
"Kita semua telah membayar atas kesalahan, kekhilafan yang tentu tidak disengaja oleh sahabat saya. Ketua DPRD Lumajang, sahabat Anang Akhmad Syaifuddin. Saya, Bupati Lumajang memimpin untuk membayar kekhilafan itu," kata Thoriqul dengan mata berkaca-kaca.
Profil Anang
Anang diketahui lahir di Lumajang pada November 1972. Dia baru kali pertama menjadi anggota DPRD usai terpilih dari Dapil IV Lumajang untuk Kecamatan Pasrujambe, Senduro, Padang, dan Guci Alit dalam ajang Pileg 2019.
Karier Anang kian moncer lantaran hasil dia menjadi Ketua DPC PKB juga berhasil mendominasi perolehan suara.
PKB memiliki 10 kursi, atau yang terbanyak di DPRD Lumajang. Sehingga, Anang di Dapil menjadi Ketua DPRD Lumajang periode 2019-2024.
Anang merupakan warga asal Kecamatan Sumbersuko. Memiliki satu orang istri dan 3 orang anak.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi politisi, Anang diketahui pernah menempuh pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren Syarifudin, Wonorejo, Lumajang.
Dia juga tercatat aktif dalam keorganisasian Nahdlatul Ulama (NU) mau pun Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Yogyakarta. Tapi, Anang tidak sampai menamatkan kuliahnya di daerah istimewa tersebut.
Menurut mantan Ketua IKA PMII Lumajang, Pudoli Sandra, Anang tetap berupaya memperoleh gelar sarjana dengan melanjutkan kuliahnya di kampus yang berada dalam Pondok Pesantren Syarifudin.
"Kembali kuliah lagi. Beliau sedikit lebih senior beberapa tahun daripada saya," ungkap Pudoli.