Profil Andi Widjajanto: Orang Dekat Jokowi, Kini Jabat Gubernur Lemhannas

21 Februari 2022 10:21 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penasihat Senior Kantor Staf Presiden Andi Widjajanto. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penasihat Senior Kantor Staf Presiden Andi Widjajanto. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi akan melantik Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas siang ini, Senin (21/2). Andi Widjajanto akan menggantikan Letjen (Purn) Agus Widjojo yang sudah dilantik menjadi Duta Besar Indonesia di Filipina.
ADVERTISEMENT
Eks Sekretaris Kabinet Jokowi itu bakal dilantik di Istana Negara, Jakarta Pusat. Tak sendiri, Andi akan dilantik bersama dengan Kepala Badan Pangan Nasional baru yaitu Dirut RNI, Arief Prasetyo.
Lantas, seperti apa sosok Andi Widjajanto?
Andi Widjajanto lahir pada 3 September 1971. Ia adalah putra dari Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei, mantan Pangdam IX/ Udayana yang juga merupakan politikus senior PDIP dan dekat dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Andi lulus dari Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional pada 1996. Ia kemudian menempuh pendidikan di sejumlah kampus internasional dan mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.
Ia juga meraih Master of Sciences dari London School of Economics, sekaligus Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada 2003. Andi pernah menjadi dosen tetap FISIP di Universitas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Andi pernah tercatat sebagai koordinator di Gerakan Non Blok Study Center dan juga aktif sebagai peneliti di jurusan HI, FISIP UI. Andi juga tercatat sebagai Dewan Editor pada jurnal politik internasional Global.
Ia juga sempat bekerja sebagai Managing Director di PACIVIS, Center for Global Civil Society Studies Universitas Indonesia hingga jabatan Direktur Eksekutif pada PACIVIS dan Direktur Ekonomi Pertahanan di Institut Pertahanan dan Studi Keamanan - UI.
Selain itu, ia juga memiliki beberapa keterlibatan di komunitas epistemik. Misalnya pada 2000, Andi merupakan anggota Delegasi Indonesia dalam "ASEAN plus Three Forum Pemimpin Muda" yang menyajikan sebuah makalah akademis "The Positif Perdamaian untuk Asia Timur".
Andi Widjajanto. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Pada 2001, Andi pernah menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam '1st Majelis Rakyat ASEAN' untuk menciptakan jaringan antar-organisasi masyarakat sipil ASEAN. Di tahun yang sama, ia pun menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam '4th ASEAN University Jaringan Forum' untuk menyajikan sebuah makalah akademis 'Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN'.
ADVERTISEMENT
Pada 2002, Andi menjadi anggota dari Task Force, yang diselenggarakan oleh Science Institute (LIPI) Indonesia, di bawah kerjasama dengan Military College of Indonesia (Sesko TNI) untuk meninjau Doktrin Militer Indonesia. Andi juga menjadi anggota Task Force yang diselenggarakan oleh Studi Pemerintah Daerah (LOGOS), di bawah kerja sama dengan Angkatan Bersenjata Teritorial Kepala Staf (Kaster TNI) untuk memodifikasi Komando Teritorial di Indonesia selama 2001-2002.
Andi juga tercatat sebagai anggota National Security Task Force yang diselenggarakan oleh Pro Patria untuk merumuskan Polri Bill, Bill Pertahanan, Angkatan Bersenjata Bill, dan Strategic Defense Review selama 2001-2002. Selama periode yang sama, ia pun menjadi seorang peneliti di Institut Penelitian Untuk Demokrasi dan Perdamaian (RIDEP) guna menganalisis dan mempublikasikan beberapa artikel pada dinamika keamanan di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Andi kemudian kembali menjadi anggota dari Kelompok Kerja Indonesia untuk Reformasi Sektor Keamanan, yang diselenggarakan oleh Pro Patria untuk meninjau Strategi Keamanan Nasional Indonesia pada 2003-2006. Selama 2005-2006, ia menjadi anggota pada Kelompok Kerja Indonesia di Militer Restrukturisasi Bisnis, diselenggarakan oleh Indonesia Institute. untuk merumuskan rekomendasi kebijakan untuk restrukturisasi bisnis militer di Indonesia.
Andi juga menjadi Koordinator proyek dan Fasilitator Kelompok Kerja Indonesia untuk Reformasi Intelijen, yang diselenggarakan oleh PACIVIS selama 2005-2006 terkait rumusan RUU Intelijen Nasional. Adapun menjadi dosen di SESKO TNI (Staf Militer dan Komando Tinggi) untuk melakukan postur pertahanan dan Strategis Kepemimpinan Modul.
Calon presiden Joko Widodo saat berkampanye di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 13 April 2019. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Pada 2006, Widjajanto berkontribusi sebagai anggota Tim Penelitian Sistem Pertahanan Nasional Project yang diselenggarakan Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum Dan Perundang-Undangan untuk meninjau Sistem Pertahanan Nasional Indonesia. Pada tahun itu juga, ia menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam Malaysia-Indonesia Colluqioum ke-3, yang diselenggarakan oleh ISIS-Malaysia dan CSIS-Jakarta, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 17-20 Juli 2006.
ADVERTISEMENT
Sebab itu, Andi juga dikenal pernah merumuskan rekomendasi kebijakan pada peningkatan Indonesia- hubungan bilateral Malaysia. Andi menjadi anggota Kelompok Kerja Indonesia untuk Reformasi Sektor Keamanan, yang diselenggarakan oleh Pro Patria untuk merumuskan RUU Keamanan Nasional selama 2006-2007. Serta menjadi anggota dari DoD Task Force for Strategic Defense Review 2006-2007 untuk merumuskan Strategic Defense Review 2007.
Pada 2007, Andi tergabung sebagai anggota dari Tim Penelitian "Politik Kebijakan Keamanan Nasional" yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum Dan Perundang-Undangan untuk merumuskan rekomendasi kebijakan untuk membangun sistem keamanan nasional Indonesia.
Ia juga menjadi dosen di Sekolah Strategi Perang Semesta, SESKOAD untuk mengkoordinasikan aa kuliah tentang Modul postur pertahanan Indonesia, dan anggota DoD Task Force for Defense White Paper 2007 untuk merumuskan Defense White Paper di Indonesia 2007.
ADVERTISEMENT
Pada 2008, Andi menjadi anggota pada Kelompok Kerja Indonesia di Militer Restrukturisasi Bisnis, diselenggarakan oleh Indonesia Institute untuk merumuskan rekomendasi kebijakan untuk restrukturisasi bisnis militer di Indonesia. Lalu menjadi kemudi panitia Seminar Nasional Sistem Pertahanan Nasional Abad 21 yang diselenggarakan SESKOAD untuk merumuskan rekomendasi kebijakan sistem pertahanan nasional untuk abad ke-21.
Orang dekat Jokowi
Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) naik kereta kuda menuju Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2014). Foto: ROMEO GACAD / AFP
Persinggungan Andi Widjajanto dengan Jokowi dimulai sekitar akhir 2013 ketika PDIP mulai menggodok Jokowi sebagai capres. Ia menjadi koordinator tim 11, tim yang diminta Megawati Soekarnoputri membuat kajian soal capres potensial yang diusung PDIP di 2014.
Setelah PDIP resmi mengusung Jokowi, Andi menjadi salah satu lingkaran terdekat Jokowi. Ia kerap memberi berbagai masukan dan menemani Jokowi saat kampanye. Di Tim Kampanye Nasional 2014, Andi menjadi sekretaris TKN.
ADVERTISEMENT
Jokowi menang pilpres. Andi kemudian ditunjuk menjadi Sekretaris Kabinet di periode pertama Jokowi. Ia menjabat Seskab dari 2014 hingga 2015. Andi kemudian digantikan oleh Pramono Anung.
Dicopot dari Seskab, Andi tetap menjadi lingkar dekat Jokowi. Ia sering dimintai masukan secara pribadi maupun melalui KSP karena Andi menjabat Penasihat Senior KSP.
Ketika Jokowi maju untuk kali kedua di 2019, Andi tetap terlibat dalam pemenangan Jokowi. Meski tidak masuk dalam struktur Tim Kampanye Jokowi, Andi dengan kelompok relawan Cakra-19 dan Bravo-V aktif memberi masukan pada Jokowi dan tim kampanye. Ia pun kerap melakukan penggalangan relawan.
Andi sering dimintai masukan terkait pertahanan dan militer, dua isu yang memang menjadi keahliannya.
ADVERTISEMENT
Setelah Jokowi menang di 2019, ia tetap sering diminta membuat kajian soal berbagai isu. Kini, ia juga memimpin sebuah lembaga riset, LAB-45.
Hingga akhirnya Jokowi menunjuk Andi sebagai Gubernur Lemhannas.