Profil Bupati Pandeglang Irna Narulita yang Disorot karena Harta Rp 62 M

Bupati Pandeglang Irna Narulita. Foto: Dok. Istimewa

Bupati Pandeglang, Irna Narulita, tengah disorot karena laporan harta kekayaan atau LHKPN-nya mencapai Rp 62 miliar. Kekayaan fantastis bagi sekaliber bupati.

Nilai kekayaan Irna itu didominasi aset tanah dan bangunan. Berdasarkan laporan LHKPN tahun 2022, total bidang dan bangunan yang dimiliki Irna mencapai 112 bidang tanah yang tersebar di Serang, Pandeglang, Jakarta, hingga Sleman.

Dari informasi yang dikumpulkan, Irna memang bukan orang sembarang. Keluarganya pengusaha cum politikus. Suaminya mantan Ketua MPR RI, anaknya Anggota DPR RI.

Dilansir dari situs pandeglangkab.go.id, Irna lahir di Jakarta, 23 Juli 1970. Dia menjabat Bupati Pandeglang dua periode, sejak 23 Maret 2016.

Sebelumnya, dia pernah menjadi anggota DPR RI periode 2014 hingga 2016 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Irna merupakan istri mantan Bupati Pandeglang yang juga mantan Wakil Ketua MPR RI Achmad Dimyati Natakusumah.

Di Pilkada 2015, Irna Narulita menggaet Tanto Warsono Arban untuk maju di Pilkada Pandeglang.

Mereka didukung sembilan parpol yakni PPP, PKB, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai (Hanura), PKS, PAN, PBB dan PKPI. Irna-Tanto menang dan pimpin Pandeglang.

Lalu pada Pilkada 2020, Irna kembali mencalonkan lagi sebagai Bupati Pandeglang. Dia masih berpasangan dengan Tanto Warsono Arban.

Mereka mendapatkan suara terbanyak mengalahkan lawannya pasangan Thoni Mukson-Miftahul Tamamy yang hanya diusung oleh PKB dan PPP.

Tak hanya Irna dan suaminya, anaknya – Rizki Aulia Rahman Natakusumah – juga menjabat Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat.

Harta Kekayaan Disorot

Nama Irna mencuat setelah LHKPN-nya dinilai tak wajar. Dilihat dari laman e-lhknpn, harta kekayaan Irna bertumbuh sekitar Rp 15 miliar selama dua tahun dari 2020.

Laporan teranyar, tahun 2022, nilai total harta kekayaan Bupati Pandeglang itu tercatat mencapai Rp 62,5 miliar. Nilai tersebut dianggap tak wajar bagi seorang bupati yang bergaji pokok di bawah angka Rp 5 juta.

Informasi LHKPN Irna ini pun akan dipelajari oleh KPK. Bila ditemukan kejanggalan, maka akan dipanggil untuk klarifikasi, menjelaskan asal-usul kekayaannya.

"Sedang diteliti," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring, Pahala Nainggolan, saat dikonfirmasi, Minggu (7/5).

kumparan mencoba menghubungi Irna soal sorotan LHKPN-nya ini, tapi tak ada respons.