Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Profil Bush Senior: Eks Tentara, Pebisnis Ulung, dan Politikus Sukses
1 Desember 2018 15:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Duka melanda Amerika Serikat. Presiden yang membawa mereka keluar dari era perang dingin, George HW Bush, meninggal dunia pada Jumat (1/12) di Houston, Texas.
ADVERTISEMENT
Semasa hidup, pria yang kerap disebut Bush Senior ini, dikenal sebagai realis kebijakan luar negeri AS, demikian dilansir dari AFP.
Selain perang dingin, selama satu periode menjabat sebagai Presiden AS dari 1989-1993, Bush terlibat langsung dalam beberapa peristiwa sejarah dunia, seperti runtuhnya Uni Soviet dan pembentukan sekutu yang memicu perang teluk.
Bukan cuma itu, Bush senior adalah sosok di balik semakin berpengaruhnya dinasti Bush dalam peta perpolitikan AS. Bagaimana tidak, pria ini adalah keluarga Bush pertama yang berhasil menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
Lahir dengan nama lengkap George Herbert Walker Bush, pada 12 Juni 1924 di Milton, Massachusetts, ia adalah putra Prescott Bush. Ayahnya merupakan bankir sukses dan senator berpengaruh dari Connecticut.
ADVERTISEMENT
Ikut Perang Dunia II dan Sukses Berbisnis
Mengeyam pendidikan di Phillips Academy, Bush Senior muda mendapat beasiswa dari Yale. Namun, kesempatan itu tak langsung diterimanya. Pada usia 18, Bush Senior lebih memilih mendaftar di Angkatan Laut agar bisa pergi berperang.
Diterima menjadi salah satu penerbang AL, dia ikut serta pada 58 misi tempur selama Perang Dunia II. Saat bertugas, pesawat tempur yang dikemudikan Bush Senior pernah tertembak jatuh di atas Samudra Pasifik oleh Jepang.
Bush Senior selamat setelah terlebih dulu kabur menggunakan parasut. Kala itu, Bush terombang-ambing di lautan bebas dan terkepung musuh selama empat jam.
Nyawanya diselamatkan oleh sebuah kapal selam AS yang berada tak jauh dari lokasinya jatuh.
ADVERTISEMENT
Menjelang usainya Perang Dunia II, Bush Senior kembali ke AS untuk menikahi dambaan hatinya, Barbara Pierce. Bersama Barbara, Bush dikaruniai enam orang anak. Termasuk Presiden AS ke-43 George W Bush dan mantan Gubernur Florida Jeb Bush.
Menikah mengubah pemikiran Bush. Ia enggan kembali ke AL dan memilih melanjutkan kuliah di Yale.
Lulus dari Yale, pria ini mengambil jalan hidup berbeda dari sang ayah. Ia tak mau jadi bankir meski kesempatan terbuka lebar.
Bush malah pergi ke Texas dan mulai berbisnis minyak mentah. Banyak yang pesimis atas keputusannya itu, sebab di era pascaperang, bisnis minyak mentah di AS sedang lesu.
Tapi prediksi buruk itu diputarbalikkan Bush. Alih-alih bangkrut, dirinya sukses besar di Texas. Pada 1958, Bush resmi jadi presiden perusahaan pengeboran minyak lepas pantai.
ADVERTISEMENT
Masuk Dunia Politik dan Kesuksesan Bersama Partai Republik
Sukses membangun kerajaan bisnis, Bush menapaki langkah karier berikutnya. Pada era 1960-an, Bush senior kali ini ikut jejak ayahnya masuk ke dunia politik.
Jabatan pertama yang diembannya adalah Ketua Wilayah Partai Republik. Pada 1966 Bush memenangkan kursi parlemen dan bertahan hingga 1970 setelah menelan kekalahan dalam pemilu.
Di dekade 1970-an, walau tak menjadi anggota senat, jabatan kelas atas seperti Kepala Komite Nasional Partai Republik, Dubes AS untuk PBB, dan Direktur CIA, dijabatnya.
Era1980-an merupakan dasawarsa tersukses dalam sejarah hidup Bush. Masuk 1980, bersama bersama Ronald Reagan, Bush Senior yang mewakili Partai Republik menang pemilu dan disumpah jadi Presiden dan Wapres.
Delapan tahun jadi wapres Reagan, 1988 tiba saatnya bagi Bush untuk jadi orang nomor satu. Bersama Dan Quayle Bush Senior, mereka menantang wakil Partai Demokrat, Michael Dukakis-Lloyd Bantsen.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Partai Republik menang total. Ia pun dilantik menjadi Presiden AS ke-41 untuk masa jabatan 1989-1993.
Kemenangan Bush pada 1988 itu pun merupakan hasil yang sangat manis bagi Partai Republik. Sebab, kemenangan Bush menandakan semakin panjangnya kekusaan Partai Republik di AS pada era 1980-an.