Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Profil Dassault Rafale: Pesawat Tempur Prancis yang Akan Diborong Prabowo
10 Februari 2022 15:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia menjalin kesepakatan dengan Prancis terkait pembelian pesawat jenis Dassault Rafale. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bahkan menyebut total ada sekitar 42 pesawat Rafale yang direncanakan diakusisi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Di bidang alutsista, Indonesia merencanakan pembelian alutsista yang cukup signifikan untuk multirole combat aircraft, kita rencananya akan mengakuisisi 42 pesawat Rafale ," ujar Prabowo kepada wartawan, Kamis (10/2).
Meski begitu, Prabowo menyebut hingga saat ini baru enam jet Rafale yang baru sah ditandatangani pembeliannya oleh Indonesia dari total 42 yang direncanakan untuk diboyong. Sedangkan untuk 36 unit Rafale sisanya, Prabowo menyebut kontraknya akan segera terwujud dalam waktu dekat.
"Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat yang akan disusul dalam waktu dekat dengan kontrak untuk 36 pesawat lagi, (termasuk) dukungan latihan persenjataan dan simulator-simulator yang dibutuhkan," kata.
Lantas apa itu pesawat Rafale yang diboyong Prabowo ke Indonesia?
ADVERTISEMENT
Dassault Rafale adalah pesawat tempur serbaguna generasi 4.5, bermesin dua, dan bersayap delta asal Prancis yang dibuat oleh Dassault Aviation. Rafale dirancang sebagai pesawat berpangkalan di daratan maupun di kapal induk.
Rafale adalah wujud dari program standardisasi ambisius Militer Prancis untuk visi 2025-2030, yakni sebagai pengganti lima pesawat yang bertugas di Angkatan Udara Prancis dan Angkatan Laut Prancis. Rafale dapat dilengkapi dengan senjata nuklir. Selain untuk digunakan di negara asalnya, pesawat ini juga dijual untuk kebutuhan ekspor.
Rafale juga diklaim mampu melakukan serangan darat dan laut, pengintaian, serangan akurasi tinggi, serta pencegahan serangan nuklir. Rafale memiliki rentang sayap selebar 10,90 meter dan panjang pesawat 15,30 meter, dan tinggi 5,30 meter.
ADVERTISEMENT
Rafale juga disebut mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1,8 march atau 750 knot dengan ketinggian maksimal yang dapat dicapai hingga 15,24 kilometer. Sementara radius tempurnya 1.850 km dan daya jelajahnya 3.700 km.
Dengan bobot lepas landas mencapai 24,5 ton, Rafale mampu memuat bahan bakar sebanyak 4,7 ton internal dan 6,7 ton eksternal. Selain itu, ongkos terbang Rafale per jam sekitar 16.500 dollar AS atau sekitar Rp 234,3 juta. Sedangkan harga Rafale per unitnya 115 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,63 triliun.
Untuk urusan persenjataan, pesawat tempur ini disebut dapat membawa muatan lebih dari 9 ton pada 14 penyimpanan senjata untuk versi angkatan udara dan 13 untuk versi angkatan laut.
Rafale juga dilengkapi sejumlah persenjataan antara lain, MICA, Sidewinder, rudal udara ASRAAM and AMRAAM, rudal darat Apache, AS30L, ALARM, HARM, Maverick, serta rudal antikapal Exocet/AM39, Penguin 3 dan Harpoon. Pesawat ini juga dilengkapi dengan SCALP, rudal jelajah udara-ke-darat dengan jangkauan lebih dari 300 km. Ini adalah rudal serangan jarak jauh yang dalam.
ADVERTISEMENT
Untuk misi strategis, Rafale diklaim dapar mengirimkan rudal nuklir jenis MBDA. Pesawat ini juga memiliki pod meriam kembar dan meriam Nexter 30mm DEFA 791B yang dapat menembakkan 2.500 peluru per menit.
Sedangkan untuk urusan sensor radar, dikutip dari laman resmi Dassault Aviation, Rafale menjadi pesawat tempur pertama dan satu-satunya di Eropa yang menggunakan radar pemindai elektronik RBE2. Dibandingkan dengan radar dengan antena konvensional, radar RBE2 diklaim mampu mendeteksi dan melakukan pelacakan lebih awal dari beberapa target.
Dengan kekuatan komputasi yang luar biasa, RBE2 menawarkan kinerja yang tidak dapat direplikasi oleh radar pemindaian mekanis lainnya.
Tak hanya itu, Rafale juga memiliki sistem Front Sector Optronics (FSO) yang terintegrasi penuh ke dalam pesawat.
ADVERTISEMENT
Sistem ini memungkinkan pesawat untuk beroperasi dalam panjang gelombang optronic, kebal terhadap gangguan radar, menyediakan deteksi dan identifikasi jarak jauh terselubung, dan pencarian jangkauan laser untuk target yang berada di udara, laut, dan darat.