Profil Dedie A. Rachim, Pejabat KPK yang Maju di Pilwalkot Bogor

29 Desember 2017 17:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dedie A Rachim dan Rizal Affandi Lukman. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.)
zoom-in-whitePerbesar
Dedie A Rachim dan Rizal Affandi Lukman. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.)
ADVERTISEMENT
Nama Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi KPK, Dedie A. Rachim, seketika menjadi perbincangan. Ia memutuskan meninggalkan jabatan strukturalnya di KPK untuk maju mendampingi Bima Arya untuk maju pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor 2018.
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran Garut, 6 April 1966 tersebut diketahui sudah mengabdi pada lembaga antirasuah selama hampir 12 tahun. Terhitung sejak mulai bekerja di KPK pada tahun 2005, sejumlah jabatan penting dalam struktural organisasi di KPK sudah dirasakannya.
Jabatan tersebut di antaranya fungsional madya (2005-2009), Pelaksana tugas Direktur PP LHKPN (2009-2010), Pelaksana tugas Direktur Litbang (2012), Direktur Dikyanmas (2009-2015), Pelaksana Deputi Bidang Pencegahan (Maret-Juni 2015), hingga jabatan yang diembannya saat ini sebagai Direktur PJKAKI.
Dalam rentan 12 tahun kariernya bersama lembaga antirasuah, Dedie juga sempat mendapatkan penugasan khusus dari lembaga tempatnya bernaung. Antara lain sebagai koordinator Tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (2012-2013), koordinator program khusus peningkatan mutu layanan publik (2011-2013), penanggungjawab Tim Perma Corporate Criminal Liabilities (2016), hingga jabatan khusus lainnya semisal penanggungjawab Tim Perma Asset pada tahun 2017 yang merupakan kerja sama antara KPK dengan Mahkamah Agung.
ADVERTISEMENT
Tak kurang dari 2 universitas ternama nasional pernah menjadi tempat bagi Dedie untuk menimba ilmu. Gelar sarjana ia dapatkan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia lulus tahun 1993 Dedie dari program studi Product Industrial Design ITB.
Dedie kemudian melanjutkan pendidikannya dengan mengecap ilmu dengan mengambil program master di Universitas Indonesia (UI). Pada tahun 2013, Dedie berhasil menyelesaikan pendidikannya dari program studi Administrasi/Kebijakan Publik UI.
Sejumlah pendidikan serta pelatihan guna memantap kariernya di lembaga antirasuah juga turut dijalaninya. Pelatihan antikorupsi semacam pendidikan dasar bagi pegawai KPK pada tahun awal ia mengabdi juga dijalaninya. Pelatihan sejenis seperti Training of Trainer 1 & 2 Search & Seizure, Interview Investigative (2006-2008), Certified Fraud Examiner (CFE) (2008), Middle Level Official Training (2009), Integrity In Public Service (2010), Pemantapan Nilai Kebangsaan (2012), Certified Strategy Execution Proffesional (CSEP) (2015), dan Government Expert & Focal Point Uncac Training (2016).
ADVERTISEMENT
Sejumlah penghargaan yang diperoleh Dedie semakin melengkapi perjalanan kariernya selama mengabdi untuk KPK. Penghargaan semacam International Anticorruption Public Service Announcement Video Competition (2011), Best Omnibus Film (Kita VS Korupsi) (2012), serta penghargaan Ramon Magsaysay Award-Honoring Greatness of Spirit And Transformative Leadership In Asia- State Agency Category.