Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Profil Frederik X, Raja Baru Denmark yang Merakyat dan Tak Suka Jadi Sorotan
15 Januari 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Putra Mahkota Frederik resmi dinobatkan sebagai Raja Denmark yang baru pada Minggu (14/1). Penobatan ini dilakukan menyusul sang ibu, Ratu Margrethe II, yang turun takhta setelah 52 tahun berkuasa sebagai simbol monarki Denmark.
ADVERTISEMENT
Diduga akibat penurunan kondisi kesehatan, Ratu Margrethe II pun memutuskan untuk menyerahkan takhta kepada putra sulungnya — yang sebenarnya tidak terlalu ingin menjadi raja karena tidak suka menjadi sorotan.
Dengan penobatan Frederik X sebagai raja, maka saat ini Denmark memiliki raja baru dan dua ratu, yakni Ratu Margrethe II yang tetap mempertahankan gelarnya — dan istri Frederik X, Mary, dengan gelar barunya sebagai ratu.
Ratu Margrethe II mengejutkan Denmark ketika dia pertama kali mengumumkan rencana turun takhta saat pidato Malam Tahun Baru awal Januari lalu. Kepada media lokal Berlingske, seorang juru bicara Istana Christiansborg menyebut, sang ratu baru memberi tahu anak-anaknya mengenai rencana itu hanya tiga hari sebelum diumumkan ke publik.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana sosok raja baru Denmark, Frederik X?
Anak Pemalu yang Tak Ingin Jadi Raja
Lahir dengan nama lengkap Frederik André Henrik Christian pada 26 Mei 1968, ia adalah putra sulung Ratu Margrethe II dengan suaminya, mendiang Pangeran Henrik, yang mangkat pada 2018.
Frederik memiliki seorang adik laki-laki yang lebih muda satu tahun darinya, Pangeran Joachim. Sejak kecil, Frederik dikenal pemalu dan pendiam.
Dikutip dari The Independent, ketika diwawancarai media lokal pada 1996, Frederik untuk pertama kalinya mengaku soal ketidaknyamanan yang dia rasakan soal takdirnya sebagai pewaris takhta.
Berjiwa bebas dan penyuka olahraga, Frederik tidak nyaman dengan segala perhatian yang ditujukan kepadanya serta pengawasan ketat yang menyertainya ketika ia menjadi raja. Di masa remaja, Frederik bahkan sempat bertanya-tanya apakah dia dapat melarikan diri dari takdirnya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Anda tahu bahwa Anda akan menjadi begitu publik, begitu dikenal, begitu mudah diakses oleh semua orang dan begitu digambarkan. Saya tidak suka itu," sambung dia.
Beranjak dewasa, Frederik pun menyadari bahwa menjadi raja adalah suratan takdir yang harus dia hadapi. Pria berusia 55 tahun itu mulai mempersiapkan diri menjadi pewaris takhta serta mengembangkan kemampuannya.
Fasih berbicara dalam empat bahasa — Denmark, Inggris, Prancis, dan Jerman, Frederik sempat berkuliah di Harvard University lalu meraih gelar master di fakultas ilmu politik dari Universitas Aarhus.
Frederik kemudian menjalani pelatihan militer di beberapa cabang Angkatan Bersenjata Denmark dan sempat bertugas di pasukan elite Angkatan Laut. Ia bahkan mempelajari diplomasi selama bertugas di Kedutaan Besar Denmark di Paris dan menjadi perwakilan Denmark di markas PBB, New York.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Frederik juga seorang atlet. Ia telah berpartisipasi dalam 6 kompetisi lari maraton, satu triatlon Ironman, hingga mengunjungi Greenland untuk mengikuti ekspedisi ski. Selama beberapa tahun, ia menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional Denmark.
Menikah dengan Rakyat Biasa
Seperti kebanyakan kerajaan Eropa era modern, Frederik menemukan belahan jiwanya di luar keluarga bangsawan. Ketika sedang berada di Australia dan menghadiri Olimpiade Sydney pada 2000, Frederik tak sengaja bertemu dengan Mary Donaldson, di sebuah bar, yang kemudian menjadi istrinya.
Mary adalah rakyat biasa kelahiran Australia dari keluarga imigran asal Skotlandia. Keduanya menikah empat tahun usai pertemuan pertama mereka.
Kini, pasangan tersebut dikaruniai empat orang anak, yaitu Pangeran Christian (18), Putri Isabella (16), serta anak kembar berusia 13 tahun: Pangeran Vincent dan Putri Josephine.
ADVERTISEMENT
Sosok Merakyat dan Suka Membaur dengan Warga
Di kalangan keluarga, Frederik dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan merakyat. Ia tidak cuma bisa menghadiri acara-acara resmi dengan memakai seragam bertabur medali — tetapi juga bisa berbaur dengan kerumunan warga sembari mengendarai sepeda.
Beberapa orang Denmark bahkan merasa sangat nyaman berada dekat dengan Frederik tanpa merasa terintimidasi, sehingga mereka bahkan terkadang memanggilnya tanpa gelar kerajaan.
Dikenal sebagai seorang atlet berprestasi, perwira militer, penggemar musik rock, dan down to earth — Frederik memiliki citra dan gaya yang berbanding terbalik dengan sang ibu. Namun, keduanya sama-sama populer di negara Skandinavia ini.
Sejarawan dan pakar Kerajaan Denmark, Lars Hovbakke Sørensen, mengatakan Frederik memiliki gaya yang lebih kekinian dibandingkan ibunya. Ia lebih mudah mengobrol santai dengan rakyat biasa — meski Frederik tidak selihai sang ratu dalam hal berpidato formal.
Bertolak belakang dengan Frederik, Ratu Margrethe II dikenal atas kesukaannya terhadap musik klasik, balet, dan seni.
ADVERTISEMENT
"Frederik lebih menyukai musik rock dan olahraga, dan generasi yang lebih muda menganggapnya sebagai sosok yang mudah bergaul," ujar Hovbakke Sørensen.
"Orang-orang mengharapkan raja-raja menjadi lebih santai, menjadi lebih seperti diri mereka sendiri. Mereka tidak menginginkan jarak yang sangat jauh dengan para anggota kerajaan seperti yang kita lihat sebelumnya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT