Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Profil Gus Miftah yang Disorot Usai Ramai Video Tukang Es Teh
4 Desember 2024 18:28 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pendakwah yang juga Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, KH Miftah Maulana Habiburrahman, ramai disorot usai videonya menyebut 'go*lok'. tukang es teh di acara pengajiannya.
ADVERTISEMENT
Gus Miftah sudah meminta maaf secara langsung ke penjual es teh bernama Sunhaji (37) itu. Dia mengaku hal tersebut hanya candaan.
Seperti apa profilnya?
Gus Miftah lahir di Lampung, 5 Agustus 1981. Ayahnya bernama M. Murodhi bin M. Boniran. Dia disebut-sebut sebagai keturunan ke-9 Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.
Dia menikah dengan Ning Astuti pada tahun 2004 dan dikaruniai dua orang anak, Atqiya Maulana Habiburrohman dan Mufti Nabil Ulayya Mecca.
Pendidikan tinggi ditempuhnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, namun tidak selesai.
Dia melanjutkan kuliah S1 di Universitas Islam Sultan Agung Semarang program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam pada 2023.
Usia 21 Tahun Sudah Dakwah di Sarkem
Gus Miftah merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia awalnya memang dikenal sebagai pendakwah kaum marjinal dengan bahasa yang 'membumi' dan tak menggurui.
ADVERTISEMENT
Perjalanan dakwahnya dimulai saat usianya masih muda. Pada sekitar tahun 2000an, Gus Miftah yang sering salat tahajud di sebuah musala sekitar Sarkem kemudian berniat berdakwah. Saat itu ia ditemani Gunardi atau Gun Jack sosok yang menjadi penguasa Sarkem kala itu.
"Saya ditemani mas Gun Jack yang dalam tanda kutip menguasai sarkem. Itu sekitar tahun 2000an sekian. Awalnya saya malah mau dikeplaki (dipukul) beliau. Saya sampaikan visi misinya beliau menerima," katanya saat diwawancara beberapa waktu silam.
Sejak saat itu kajian agama rutin digelar di Sarkem oleh Gus Miftah. Meski awalnya banyak tantangan, tapi saat ini sejumlah pekerja dunia malam sudah menerima kehadiran Gus Miftah. Tidak jarang, ketika pengajian sejumlah jemaah meneteskan mata.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, soal itu ketika ditanya apakah niatnya membuat mereka bertaubat? Bagi saya hidayah perlu dijemput butuh dijemput. Dan hidayah datang bukan karena saya, tapi Allah menghendakinya bertaubat," tegasnya.
Tak cukup sampai di situ, perjalanan dakwah Gus Miftah lantas berlanjut ke kelab malam dan juga salon plus-plus. Awalnya ia masuk lantaran ia mendapati keluh kesah para pekerja dunia malam yang kesulitan mendapat akses kajian agama. Ketika hendak mengaji di luar ia mengaku menjadi pergunjingan. Sebaliknya di tempat kerjanya tidak ada kajian agama
"Mereka bilang orang kaya kami ini susah ya Gus, pengajian di luar dirasani (digunjing), apalagi yang bertato dan lain sebagainya. Sementara, di tempat ini tidak ada (pengajian). Kemudian saya tembusi manajemennya. Alhamdulillah beberapa respons," kisahnya.
Berbeda dengan dulu saat mendapat penolakan ketika hendak memberi kajian, kini banyak pekerja malam yang merasa butuh mendapat pengajian. Tidak jarang beberapa banyak pekerja malam kemudian berhijrah menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Kini, jemaah Gus Miftah bukan hanya kalangan marjinal. Dakwahnya sudah mencakup berbagai kalangan.
Terbaru, Presiden Prabowo menunjuk Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.