Profil Haji Lulung: Sepak Terjang 'Penguasa' Tanah Abang, Wafat di Usia 62 Tahun

14 Desember 2021 13:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PPP DKI Haji Lulung. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PPP DKI Haji Lulung. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung meninggal dunia pada usia 62 tahun usai menjalani perawatan sekitar 3 minggu karena sakit jantung di RS Harapan Kita, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Lulung adalah tokoh politik asal Betawi yang jamak dikenal sebagai 'penguasa' Tanah Abang. Julukan itu disandangnya karena Haji Lulung memiliki sejumlah perusahaan yang mengelola keamanan, perparkiran, dan penagihan utang di wilayah Tanah Abang.
Jenazah Lulung akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (14/12) hari ini.
Zulkifli Hasan menengok Haji Lulung. Foto: Dok. PAN
Bagaimana kiprah dan sepak terjang Haji Lulung?
Lulung merupakan tokoh kelahiran Jakarta, 24 Juli 1959. Ia aktif mengikuti berbagai organisasi masyarakat (ormas), seperti Ketua Umum Gerak Betawi (2001-2010), Ketua Umum Pemuda Panca Marga (2011-2019), dan kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi periode 2018-2023.
Sebelum masuk dunia politik, Lulung dikenal sebagai pengusaha yang memiliki perusahaan yang bergerak di bidang keamanan hingga perparkiran di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Beberapa perusahaan itu seperti di PT Putraja Perkasa dan PT Tirta Jaya Perkasa, PT Satu Komando Nusantara, PT Tujuh Fajar Gemilang hingga Koperasi Kobita.
Selain di bidang usaha, pria berusia 62 tahun itu juga memiliki advokasi yang dinamakan Lunggana Advocate & Friends yang berlokasi di Tanah Abang.
Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Foto: Johanes Hutabarat/kumparan
Lulung mengawali karier politiknya dengan masuk PPP. Namun, ketika PPP pecah, ia sempat diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua DPC FBR Jakarta Barat. Setelah Pemilu 2004, ia pun kembali ke PPP dan diamanahkan sebagai Ketua Umum DPC PPP Jakarta Pusat.
Dua kali Lulung berhasil terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, yakni Pemilu 2009 dan 2014. Saat di DPRD DKI, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI periode 2014-2019, namun mundur pada 2018. Di PPP pun ia menjabat posisi yang strategis, yakni Ketua DPW PPP DKI Jakarta hingga 2016.
ADVERTISEMENT
Nama Lulung kian dikenal usai perseteruannya dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat itu menjabat sebagai Wagub DKI. Beberapa kali Lulung menyerang Ahok dengan tudingan telah menghina DPRD DKI agar bisa naik sebagai Gubernur DKI, hingga dinilai sering berbicara sembarangan tentang PKL Tanah Abang.
Lulung kemudian dipecat sebagai kader PPP pimpinan Djan Faridz karena mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017. Padahal, saat pilkada, PPP menjadi partai pendukung Ahok-Djarot Syaiful Hidayat.
Akibat dualisme kepengurusan PPP antara pimpinan Djan Faridz dan Romahurmuziy, Lulung pun akhirnya pindah ke PAN pada 2018. Alasannya, karena PAN dinilai sebagai partai istikamah dan memiliki perjuangan yang sama dengan dirinya.
Kemudian Lulung lompat dari jabatan sebelumnya di DPRD DKI ke DPR RI dari PAN. Pada Pileg 2019, Lulung yang maju dari dapil DKI Jakarta III berhasil mengantongi 69.782 suara dan akhirnya melenggang ke Senayan.
Profil Lulung di KPU. Foto: Dok. KPU
Namun, usai mengundurkan diri dari PAN, Lulung yang duduk di Komisi VII otomatis akan diganti statusnya sebagai anggota DPR karena tidak lagi memenuhi syarat. Posisinya diganti caleg PAN lain yang perolehan suaranya di bawah Lulung.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah nanti ada posisi yang tepat untuk beliau. Tentu semua melalui mekanisme organisasi. Dan pada saatnya PPP akan mengumumkan secara resmi jabatan apa yang akan diamanahkan kepada H. Lulung," ucap Ketua DPP PPP Achmad Baidowi.
"H. Lulung merupakan salah satu tokoh Ibu Kota yang berpengaruh, sehingga bergabungnya beliau diharapkan mampu membangkitkan gairah PPP di DKI Jakarta," imbuhnya.
Selama jalan, Haji Lulung!