Profil Ida Dayak yang Viral Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit

5 April 2023 10:18 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ida Dayak saat mengobati ribuan warga dan anggota polisi di Polres Bogor. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ida Dayak saat mengobati ribuan warga dan anggota polisi di Polres Bogor. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sosok Ida Dayak tengah viral. Perempuan berpenampilan khas ini dibanjiri warga karena dinilai bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan pengobatan khususnya.
ADVERTISEMENT
Dalam banyak cuplikan video viral, Ida Dayak terlihat mengobati pasien yang bermasalah dengan tulang, seperti dislokasi hingga lumpuh. Sembari menari, Ida Dayak mengobati pasiennya.
Siapa Ida Dayak?
Dikutip dari berbagai sumber, Ida Dayak lahir pada 3 Juli 1972 di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Perempuan dengan nama asli Ida Andriani ini beragama Islam.
Sedangkan di KTP, Ida yang tinggal di Cibinong, Bogor, ini tercatat sebagai warga Paser, Kalimantan Timur.
Ida Dayak sebelumnya kerap membantu warga dengan pengobatan alternatifnya dari pasar ke pasar. Satu lokasi ke lokasi lainnya.
Dalam praktiknya, Ida Dayak terlihat mengenakan pakaian khas dayak. Mulai dari rompi, hingga sejenis topi tradisional yang ia gunakan.
Setiap, mengobati pasien, Ida Dayak tidak pernah memungut biaya.
ADVERTISEMENT
"Enggak boleh bayar, gratis ya. Enggak boleh ngambil uang. Datang ke sini, saya obati, langsung pulang," kata Ida Dayak dalam salah satu tayangan videonya saat mengobati pasien.
Ida Dayak juga terlihat kerap menari saat memberikan pengobatan. Dalam beberapa tayangan yang viral, dia juga membantu orang lumpuh, bahkan ada pasien yang tak bisa bicara turut menjadi pasiennya.
Belakangan ini, Ida Dayak makin dikenal saat melakukan praktik di Bogor dan Depok. Jalanan macet, pengunjung berdesakan berharap tuahnya.
Ada yang patah tulang. Tak sedikit yang lumpuh berharap bisa berjalan kembali.
Ida Dayak bahkan diundang Polres Bogor untuk mengobati ratusan warga dan anggota polisi, Rabu (22/3). Selain menari dan pakaian khas Dayak, ada minyak bintang yang ia bawa sebagai 'senjata ampuh' untuk mengobati pasien.
Pengobatan Ibu Ida Dayak di Markas Divisi Infanteri 1/Kostrad, Kota Depok dibatalkan, Selasa (4/4/2023). Foto: Dok. Istimewa
Apa itu minyak bintang?
ADVERTISEMENT
Minyak bintang merupakan obat yang kerap digunakan orang Kalimantan sejak masa perang dulu. Obat ini disebut-sebut cukup ajaib, mampu mengobati luka akibat perang.
Selain mengobati luka, minyak bintang juga dikenal secara turun-temurun memiliki kesaktian mengobati patah tulang, tulang remuk hingga terkilir.
Secara historis, minyak bintang merupakan salah satu dari ilmu magis yang berkembang dalam masyarakat Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Minyak bintang sudah didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda Kemendikbud pada 2011.
Dikutip dari website Kemendikbud, tujuan orang mempelajari ilmu minyak bintang ini adalah untuk bisa bertahan dan menyerang musuh. Ilmu ini masa dulunya dipelajari karena masih seringnya terjadi peperangan antarsuku.
Ilmu minyak bintang ini dapat diperoleh dengan cara dibeli (temaai) sebesar lima sampai sepuluh antang. Pada masa dulu nilai sebesar ini sangatlah besar sehingga tidaklah mengherankan bila jumlah orang yang mampu memiliki ilmu ini sangat sedikit.
ADVERTISEMENT
"Seseorang yang memiliki ilmu minyak bintang ini biasanya akan kurang minatnya untuk mempelajari ilmu lainnya. Keistimewaan dari ilmu minyak bintang ini menurut kepercayaan masyarakat adalah dapat menghidupkan pemiliknya yang mati terbunuh," demikian penjelasan Kemendikbud.
Bila bintang-bintang di langit sudah tampak, niscaya pemilik ilmu ini akan dapat hidup kembali. Di saat itu minyak bintang ini 'diambil'.
Adapun cara pemakaian dari ilmu minyak bintang ini menurut Kemendikbud adalah dengan meminum beberapa tetes minyak bintang pada malam hari. Praktik itu diyakini akan dapat bertahan seumur hidup.
"Walaupun ampuh, minyak bintang ini juga ada batasnya di mana ilmu ini hanya bermanfaat bagi pemilik ilmu, tetapi tidak dapat menolong orang lain. Selain itu ilmu ini tidak akan berguna apabila pemilik ilmu ini ketika terbunuh organ tubuhnya dipotong-potong terpisah dan dikuburkan saling berjauhan," tulisnya.
ADVERTISEMENT
"Sehingga pemilik ini tidak dapat hidup lagi. Fungsi sosial dari ilmu ini pada masa lalu adalah sebagai penambah semangat untuk membela sukunya masing-masing dalam perang suku," tutupnya.